ROCKOMOTIF, Bogor – Selama ini masih banyak masyarakat yang suka menggonta-ganti bahan bakar untuk kendaraannya. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya jika hal itu sebenarnya tidak berfaedah.
Tapi nyatanya mitos ini masih melekat di masyarakat Indonesia. Tak hanya itu, banyak juga yang mengisi BBM kendaraannya hanya sekedar untuk pamer atau keren-kerenan.
Misalnya kalau pakai Honda Beat isi saja dengan Pertalite, tidak perlu hanya ingin gaya biar dibilang keren terus isi Pertamax Turbo.
Baca Juga: Mitos Atau Fakta, Sering Mencampur BBM Itu Bagus Untuk Kendaraan?
Nah ini sebenarnya juga merupakan mitos, karena faktanya untuk mendapatkan potensi maksimal dari kendaraan maka pengisian BBM harus sesuai dengan spesifikasi mesin.
“Perlu dipahami, saat mengisi BBM kendaraan itu sebenarnya harus sesuai dengan kompresi mesin. Ketika kita memilih BBM yang kompresinya lebih tinggi dari kendaraan kita, akan meninggalkan residu akibat pembakaran yang tidak sempurna,” ungkap Indra Pratama, Commercial Retail Fuel Marketing Pertamina dalam bincang singkat bersama Forum Wartawan Otomotif di Bogor, Senin (26/1).
Malah Jadi Boros
Lebih lanjut Indra mengungkapkan ketika satu liter BBM tidak terbakar sempurna, maka ada yang tersisa. Ini artinya jarak tempuh yang dihasilkan juga akan berkurang secara otomatis. Karena ada energi yang tidak terbakar sempurna dan tidak habis.
“Kedua ada flek, kalau bahasa bengkelnya akan timbul efek ngelitik. Nah itu yang akan terjadi dan langsung terasa ketika kita mengisi Pertamax Turbo misalnya pada Honda Beat,” jelas Indra.
Karena sebenarnya spesifikasi Honda Beat jika menurut pabrikan ada di standar Pertalite atau RON 90. Sesuai dengan kompresi mesin Honda Beat yang berada di angka 9,2:1.
“Ini efeknya akan signifikan. Pakai satu minggu saja pasti terasa akibatnya, malah jadi boros,” tegas Indra.
Baca Juga: Pria Ini Jelajah 26 Negara, Naik Motor Dari Jakarta Sampai London
Kemudian dari sisi tenaga, karena energi yang dihasilkan lebih besar dari yang terbakar sehingga akan ada efek overheat. Hal ini terjadi karena terbakar lebih dari yang dibutuhkan mesin.
“Mesin tidak butuh energi sebesar itu. Kalau Yamaha R1 dikasih Pertamax Turbo itu baru pas. Karena memang sesuai spesifikasinya,” lanjut Indra.
Menurut Indra, kunci agar kendaraan dapat maksimal dari sisi tenaga dan juga irit adalah memilih BBM yang tepat.
“Karena karakteristik mesin itu bergantung dengan bahan bakar yang kita pilih. Sehingga kita tidak perlu sombong pakai Pertamax Turbo, padahal spesifikasi kendaraannya tidak sesuai,” tutupnya.
Pilihan lebih bijak adalah upgrade kendaraan Anda. Pilih bahan bakar yang tepat sesuai dengan karakteristik kendaraan tersebut.
Terimakasih informasinya, semoga bermanfaat
Jadi tak etis sebut sombong gunakan Turbo, tujuannya supaya mesin bagus.
Betul bro saya juga pengguna beat ya alhamdulillah saya selalu isi turbo buat jaga mesin supaya tetap halus dan juga selalu aktif per 2 ribu km ganti oli. Itu aneh masak ngasih saran kok dibilang sombong
Bukan bermaksud sombong menggunakan turbo. Saya membuktikan isi dengan pertalite, pertamax, turbo, shell super, shell v power. Pertalite yang paling boros di motor saya.
Yang ngomong jangan2 naiknya BMW mobil. Gak tau faktanya alias gak pernah praktik.
Saya naiknya BMW (BEAT MERAH WARNANYA ) jadi tau aslinya gimana kalo pake pertamax