Belum Dijual, Apa Keunggulan Mercedes-Benz E 350 e AMG

0
Mercedes E 350 e AMG
Mercedes-Benz belum menjual E 350 e AMG ini sampai peraturan tentang LCEV jelas

ROCKOMOTIF, Jakarta – Mercedes-Benz Indonesia membawa E 350 e Plug-in hybrid sebagai perwakilan dari sub-brand baru EQ Power. Dipamerkan di IIMS 2018, E 350 e dinilai punya banyak kelebihan jika sudah dijual di Indonesia nanti. Apa saja?

Dari segi performa, E 350 e lebih tinggi dari E-Class dengan mesin bensin saja. Alasannya karena E 350 e punya penggerak motor elektrik yang disuplai daya dari baterai Li-ion. Mesin bensin 4-silinder 1991 cc menghasilkan tenaga 211 hp dan torsi 350 Nm. Sedang motor elektriknya 88 hp dan torsi puncak 440 Nm.

Ketika keduanya digabungkan, E 350 e memiliki daya 286 hp dan torsi 550 Nm. Meski secara dasar bobotnya bertambah dari E-Class standar karena baterai di bagasi, dengan peningkatan tenaga, rasio bobot dan tenaganya juga sudah disesuaikan. Sementara transmisi tidak berbeda, sama-sama memakai 9G-Tronic.

Tak cuma akselerasi spontan, E 350 e juga diklaim sangat halus dan tenang ketika memakai mode full hybrid. Dan saat itu juga pemakaian bensin dihemat hingga jarak tempuh 32 km.

Emisi gas buangnya nol karena mesin bensin tidak aktif saat memakai mode hybrid. Jika baterai habis, mesin bensin kembali bertugas menggerakkan roda. Bisa juga mengkombinasikan pemakaian hybrid dan bensin secara bersamaan.

Kalau malas mengisi baterai, tidak masalah menggunakan mesin bensin terus-menerus. Tapi pengisian baterainya bisa quick charging dengan ampere yang tinggi.

Hanya butuh satu jam setengah dengan memilih 16 ampere. Memang membutuhkan wallbox yang harus dibeli terpisah dan siapkan daya listrik minimal 6.000 watt di rumah.

E 350 e juga membawa spesifikasi dan fitur dari E-Class non-hybrid. Itu berarti semua yang dimiliki E-Class bisa ditemui pada E 350 e. Bahkan diklaim feel atau rasa berkendara maupun karakteristik E-Class tetap sama.

Baca Juga: Monster Truck El Toro Loco Bikin Riuh IIMS 2018, Tenaganya Gila!

Mode Dynamic untuk berkendara lebih sporty maupun eco driving juga masih ada. Begitu juga dengan fitur seperti layar sentuh, hiburan dan safety.

Keunggulan lain dari E 350 e, kalau regulasi sudah ditetapkan, insentifnya bisa berupa banyak hal, seperti: pemangkasan pajak, parkir gratis, lajur khusus atau bisa memakai lajur bus, gerbang tol khusus dan beberapa kelebihan lainnya tergantung dari yang diputuskan pemerintah.

Mercedes-Benz E 350 e AMG ini bisa fast charging dengan wallbox

Tergantung Subsidi Pemerintah

Sayangnya memang penjualan E 350 e masih menunggu regulasi pemerintah kelar digarap. Padahal, tanpa itu, E 350 e masih bisa dijual.

Tapi dipastikan harganya melonjak dari E-Class biasa. Bisa ada perbedaan kasar Rp 500 juta lebih mahal.

“Untuk dijual, secara produk kami sudah siap tapi kembali untuk jual harus ada harga. Untuk seting harga kami masih menunggu keputusan pemerintah mengenai skema subsidi untuk kendaraan listrik. Karena kami melihat kalau tidak ada subsidi itu secara harga masih terlalu mahal. Jadi menurut kami tidak ekonomis,” ungkap Kariyanto  Hardjosoemarto, Deputy Director Sales Operations & Product Management, PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia di booth Mercedes-Benz.

Kalau ingin membuktikan kehebatan E 350 e Plug-in Hybrid bisa mencobanya langsung di IIMS 2018.

Pengunjung juga bisa melihat atau membeli lini model Mercedes-Benz lain dengan penawaran menarik seperti C-Class, E-Class, S-Class, GLA, GLC, GLE, GLS dan Sprinter pada booth Mercedes-Benz di IIMS 2018.

LEAVE A REPLY