Tidak Lagi Pelit Fitur, Harga Toyota C-HR Jadi Kemahalan

0
harga toyota c-hr kemahalan
Toyota C-HR dijual dengan harga Rp 488,5 juta dan Rp 490 juta

ROCKOMOTIF, Jakarta – Melihat harga SUV kompak terbaru Toyota C-HR yang nyaris di angka setengah milyar, membuat rasa penasaran kenapa harganya bisa segitu mahal. Padahal C-HR ini kan diimpor utuh (CBU) dari Thailand, bukan dari Jepang.

Jika melihat kompetitornya seperti Mazda CX-3 yang CBU Jepang, harganya masih di angka Rp 388 juta sampai Rp 438 juta. Ini saja sudah termasuk mahal untuk ukuran sebuah mobil crossover.

Selain itu, CX-3 ini mesinnya 2.0 liter bukan 1.8 liter seperti C-HR. Kalau yang sepadan adalah Honda HR-V 1.8 liter yang harganya ‘hanya’ Rp 378,5 juta dan Rp 404,5 juta untuk model Mugen.

Memang Honda HR-V sudah diproduksi lokal di Indonesia, sehingga harganya bisa lebih murah. Tapi jika dibandingkan dengan CX-3 yang CBU Jepang seharusnya CBU Thailand bisa lebih murah. Meskipun sama-sama berstatus bebas pajak impor, tapi biaya pengiriman seharusnya lebih murah dari Thailand.

Baca Juga: Harga Setengah Milyar, Apa Hebatnya Toyota C-HR?

Namun bukan itu saja yang jadi alasan kenapa C-HR bisa harganya nyari Rp 500 juta. Menurut Henry Tanoto selaku Vice President Director Toyota Astra Motor, Toyota C-HR adalah produk emosional sehingga C-HR membuka segmen baru yang belum pernah ada di Indonesia.

Posisi C-HR ada di antara Rush dan Fortuner. Harganya pun beririsan dengan Fortuner tipe yang paling murah.

Tampilan interior Toyota C-HR di Indonesia

Tidak Lagi Pelit Fitur

Henry juga menambahkan jika Toyota C-HR juga memiliki fitur keselamatan tinggi. Dan permintaan konsumen akan fitur keselamatan saat ini tinggi.

“Toyota sangat peduli terhadap safety, kami merasa safety sangat penting buat seluruh konsumen. Dan berdasarkan survey kami, keinginan pelanggan untuk memiliki produk dengan safety baik semakin meningkat,” papar Henry saat dijumpai di sela peluncuran C-HR di Jakarta, Selasa (10/4).

Toyota, yang tadinya dinilai oleh konsumen sebagai pabrikan yang pelit fitur karena produknya mau kaya apa juga tetap saja laku. Namun kini, Toyota sudah berubah dengan memberikan banyak fitur.

Memang jika melihat fitur yang ditawarkan oleh C-HR terbilang lebih komplit dibanding rival-rivalnya itu. Mulai dari 7 kantung udara, rem ABS+EBD+BA, kontrol stabilitas dan traksi, hill start assist, blind spot monitoring system dan rear cross traffic alert.

Namun juga C-HR bukannya tanpa kekurangan, jika melihat desain peleknya Anda pun tidak akan menyangka jika ini adalah mobil harganya setengah milyar kan. Belum lagi di dalam kabin tidak tersedia paddle shift padahal Toyota menyediakan mode berkendara Eco dan Sport.

Satu lagi, C-HR tidak memiliki atap kaca atau panoramic roof seperti yang ditawarkan oleh kompetitornya. Padahal fitur ini bisa dibilang jadi nilai tambah untuk mobil dengan banderol di atas Rp 300 jutaan. Meskipun fitur ini hampir tidak pernah digunakan oleh pemiliknya, tapi untuk adu gengsi fitur ini cukup jadi andalan.

Namun Henry tetap percaya dengan apa yang ditawarkan oleh C-HR ini akan value for money. Menurutnya, harga tersebut sudah berdasarkan riset dan disesuaikan dengan spesifikasi dan fitur yang diusung C-HR.

“Kalau melihat segmennya yang unik dan belum pernah ada di Indonesia, serta spesifikasinya, harganya terbilang kompetitif,” tutupnya.

Sekarang kita lihat saja apakah C-HR ini bisa memenuhi target Toyota yang berkisar di angka 100 sampai 140 unit per bulan.

Nah, kalau Anda lebih pilih mana nih, Toyota C-HR, Mazda CX-3 atau Honda HR-V 1.8 liter?

LEAVE A REPLY