ROCKOMOTIF, Jakarta – Mobil baru Toyota yang bergenre Crossover, Toyota C-HR memang menuai kritik tajam saat peluncuran di bulan April kemarin. Pasalnya harga yang dipatok oleh Toyota Astra Motor (TAM) untuk C-HR ini kelewat tinggi.
Bayangkan mobil crossover ini dibanderol Rp 488,5 juta dan Rp 490 juta OTR Jakarta. Harga ini jauh lebih mahal dari rivalnya seperti Mazda CX3 dan juga Honda HR-V 1.8L.
Tapi bukan Toyota namanya jika tidak bisa jualan. Meskipun dengan harga nyaris Rp 500 juta, sampai 2 Mei kemarin mobil ini sudah terjual sebanyak 126 unit. Dengan 91 unit hasil penjualan selama IIMS 2018 kemarin.
Menurut Rouli Sijabat, Public Relation Manager PT TAM, dari total 126 unit ini yang dominan adalah warna single tone. Hasil ini sudah mendekati target Toyota yang berharap C-HR terjual 150 unit tiap bulannya.
Baca Juga: Toyota C-HR Hybrid, Mungkinkah Dijual Di Indonesia?
“Yang warna atap hitam malah kurang diminati oleh konsumen. Warna umum seperti putih, hitam dan silver masih jadi pilihan utama konsumen C-HR,” ungkap Rouli di Ancol, Kamis (3/5).
Pembeli Sudah Punya Alphard
Pembeli Toyota C-HR ini memang sangat segmented. TAM pun mengakui jika para pembeli C-HR ini umumnya sudah memiliki mobil seperti Alphard atau Camry di rumahnya.
Jadi ya bukan orang kaya baru nih yang mau beli C-HR. Paling tidak sudah senior jadi orang kaya alias sudah berpengalaman.
Warga Jakarta dan sekitarnya menjadi penyumbang terbesar penjualan C-HR dengan 70 persen. Sisanya 30 persen tersebar ke daerah seperti Sumatera, Jawa Timur , Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Lebih lanjut Rouli mengatakan jika penjualan C-HR masih terpusat di Jakarta karena belum diperkenalkan ke daerah.
“Suplai C-HR dari Thailand baru masuk sekitar seratus unit pertama. Jadi sebelumnya kami hanya punya satu unit,” jelasnya.
Satu unit pertama berwarna merah hitam itu yang dipakai saat peluncuran. Dan juga saat pameran IIMS 2018.
Baca Juga: Tidak Lagi Pelit Fitur, Harga Toyota C-HR Jadi Kemahalan
“Mulai bulan Mei ini baru kita akan road show C-HR ini ke 5 kota lain. Seperti Bandung, Semarang, Medan, Surabaya dan Makassar,” tutupnya.
Toyota memboyong C-HR berstatus impor utuh (CBU) dari Thailand dengan mesin bensin 2ZR-FBE berkapasitas 1.800 cc berteknologi Dual VVT-i.
Toyota C-HR juga menjadi model pertama ber-platform TNGA (Toyota New Global Architecture) yang dipasarkan di Indonesia.