ROCKOMOTIF, Jakarta – Data yang dirilis Suzuki, sepanjang tahun 2018 telah mengekspor 63.868 unit kendaraan dalam bentuk utuh dan terurai. Kendaraan tersebut seperti Ertiga, APV, Karimun Wagon R.
Tentunya pencapaian tersebut berkontribusi positif terhadap total penjualan Suzuki, yaitu sekitar 35 persen. Setiawan Surya, 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pun mengatakan bahwa target ekspor hingga 2020 meningkat drastis.
“Kami punya target jangka pendek dan jangka panjang untuk ekspor, tentunya hingga 2020 mendatang bisa lebih banyak lagi melakukan ekspor,” ujar Setiawan belum lama ini di Bands Cafe Kemayoran, Jakarta Pusat.
Setiawan pun menjelaskan, sepanjang tahun lalu Suzuki mengekspor 24.924 unit kendaraan dalam bentuk utuh (Completely Built Up/CBU). APV menjadi kendaraan dengan jumlah ekspor CBU tertinggi, yakni sebanyak 13.891 unit.
Baca juga: Suzuki Tambah Warna Baru Untuk GSX-R150
All New Ertiga yang mulai diekspor sejak September 2018 dalam bentuk utuh telah mencapai 4.645 unit hingga akhir tahun 2018.
Sementara ekspor dalam bentuk terurai (Completely Knock Down/CKD) pada tahun 2018 mencapai 38.944 unit. Karimun Wagon R tetap menjadi primadona di pasar Pakistan dengan jumlah permintaan yang meningkat sebesar 20,14% dibandingkan tahun 2017 menjadi 32.352 unit.
Terakhir Carry juga turut menjadi kontributor terbesar ekspor Suzuki dalam bentuk terurai dengan jumlah ekspor sebesar 4.056 unit.
“Model-model tersebut semuanya diproduksi di Indonesia, bukan untuk pasar domestik saja, tetapi bisa diterima dengan baik juga oleh konsumen di luar negeri,” kata Setiawan.
Batasi Impor
Tahun lalu, Suzuki juga masih menjadi importir kedua terbesar setelah Toyota dengan total impor sepanjang tahun 2018 mencapai 21.048 unit. Tahun ini, Suzuki kata Setiawan akan lebih ditekan lagi sehingga tidak bergantung pada produk CBU.
“Kami harus kurangi impor, dan fokus berjualan produk yang diproduksi di Indonesia, serta terus meningkatkan ekspor lagi,” ungkap dia.