ROCKOMOTIF, Jakarta – PT Toyota Astra Motor (TAM) kembali menghadirkan varian terkini dari crossover baru mereka, Toyota C-HR. Namun bedanya, C-HR yang baru diluncurkan hari ini, Senin (22/4) memiliki fitur yang berbeda, yakni mengadopsi teknologi hybrid.
Dengan diluncurkannya tersebut, President Director PT Toyota Astra Motor, Yoshihiro Nakata, mengatakan, “Kami berharap, selain melengkapi line up Toyota, kehadiran varian SUV Toyota C-HR ini berdampak positif terhadap pengembangan pasar dan industri kendaraan listrik di sektor otomotif nasional, seperti yang direncanakan pemerintah”.
Kehadiran varian C-HR baru ini, selain membawa beberapa perubahan di dalamnya, harga yang ditawarkan pun juga mengalami pelonjakan. PT Toyota Astra Motor, melego unit terbaru tersebut dengan harga Rp 500 jutaan!
Baca juga: Mau Test Drive Mobil Toyota? Di Sini Lebih Seru
Harga tersebut melonjak sekitar Rp 30 jutaan dari versi standar yang menggunakan mesin bensin. Namun, kenaikan harga tersebut juga diikuti dengan penambahan beberapa fitur terbaru. Seperti melengkapi lampu depan dan belakang dengan LED, warna baru, serta desain velg baru yang menambah kesan sporty.
“Selain melakukan sejumlah improvement agar C-HR yampil lebih stylish, kami juga memperkenalkan warna baru yaitu Radiant Green,” tambah Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor.
Kehadiran Toyota C-HR hybrid ini, semakin melengkapi jajaran produk Toyota yang semakin ramah lingkungan. Setelah memasarkan Toyota Alphard dengan dukungan hybrid, lalu dilanjutkan dengan Toyota Camry hybrid. Kini produsen asal negeri Jepang tersebut juga memasarkan produk terbaru mereka, Toyota C-HR hybrid.
Toyota C-HR Hybrid adalah kendaraan yang menggunakan teknologi Toyota Hybrid dengan dua motor penggerak yaitu Internal Combustion Engine (ICE) dan motor listrik. C-HR Hybrid menggunakan mesin bensin berkode 2ZR-FXE dengan power 100 ps yang dikombinasi motor listrik dengan power 36 ps. Sebagai kendaraan elektrifikasi ramah lingkungan, konsumsi bahan bakar C-HR Hybrid lebih efisien 62% dibandingkan varian konvensional sehingga emisinya CO2-nya juga lebih rendah sekitar 60%.
