ROCKOMOTIF, Tangerang – Menanggapi stigma harga mobil hybrid yang mahal, Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, angkat bicara.
Menurutnya, harga yang di atas rata-rata mobil mewah tersebut, dikarenakan ada faktor lain yang membenaninya. Memang di Indonesia sendiri, untuk pajak barang mewah dikenakan pajak yang cukup tinggi. Sehingga harga jual mobil tersebut ikut terdongkrak.
“Kan dipersepsikan mahal, kaya beberapa merek atau brand kan memperkenalkan produk baru dia, terus merasa PPnBM tinggi 40 persen, termasuk import duty juga. Nah mereka merasa bahwa kendaraan tersebut bisa di atas Rp 1 miliar lebih. Jadi ada waktunya supaya ada insentif untuk mengurangi agar harganya terjangkau,” buka Suryo, di BSD, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Harga Toyota Supra Masih Kira-Kira Rp 2 Miliar
Dari sisi TAM, sebetulnya bukan itu yang menjadi konsen utama. Baginya, ada sudut pandang lain dari konsumen yang membuat image tersebut terkesan mahal. Sebagai contoh, biaya perawatan yang masih dianggap lebih mahal dari mobil bermesin konvensional.
“Nah itu merupakan suatu insentif, kalau buat saya pribadi sebenarnya yang namanya insentif dalam bentuk PPnBM ini hanya one time. Nah orang masih mikirnya itu running cost sebetulnya. Jadi dalam hal dia pemakaian sehari-hari itu bagaimana caranya, konsennya mereka itu adalah baterai salah satunya. Tapi itu sudah dijelaskan, bahwa baterai kan bisa reusecycle. Nah kita sih melihatnya ada benefit lain tidak nih yang bisa dipakai oleh kustomer,” tambah Suryo.
Bahkan, Suryo memiliki pandangan bahwa di tengah polusi udara yang semakin bertambah. Ia berharap bahwa untuk mobil berteknologi hybrid tidak masuk dalam golongan mobil yang diklasifikasi plat ganjil dan genap.
Baca juga: Toyota Recall Rush, Auto2000 Siap Tanggung Jawab
“Sebagai contoh di Jakarta ya mungkin kalau memang Jakarta emisinya sudah jelek kenapa tidak kita rubah saja. Jadi mobil hybrid boleh masuk dan tidak terkena ganjil genap. Yang kedua misalnya di jalan tol, sekarang bayar tol semakin mahal dan naik terus. Khusus untuk hybrid bisa bayar setengahnya, dan dibuat saja kelasnya, nah itu benefit-benefitnya yang bisa didapat sebagai contoh,” imbuh Suryo.
PT Toyota Astra Motor sendiri telah merilis beberapa mobil hybrid dan plug in hybrid Indonesia. Beberapa model yang telah dipasarkan antara lain adalah Prius Hybrid, Camry Hybrid, Alphard Hybrid, dan yang terbaru adalah C-HR Hybrid.