ROCKOMOTIF, Bogor – Tim balap Pertamax Turbo GRT, menutup rangkaian seri ketiga gelaran Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) dengan hasil gemilang. Ketiga pembalap yang ikut berlaga di kejuaraan European Touring Car Championship (ETCC) 2000, semuanya sukses naik podium!
Selain kesenangan bisa meraih podium di ketiga kelas yang ikut sertakan (Promotion, Master dan Pro), Hadi Taruna, Kepala Mekanik Pertamax Turbo GRT, mengatakan ada hal lain yang membuat dirinya lega setelah seri ketiga kemarin.
“Kemarin itu antara senang dan biasa aja. Senangnya karena semua pembalap kami finish semua, terutama Romy Tahrizi (kelas Pro) bisa finish. Romy kan dua kali tidak finish, dan kemarin sukses podium kelima. Senang karena semua finish dan Romy terbebas dari masalah. Karena target Romy seri ini dia bisa finish,” buka Hatar dalam sambungan teleponnya.
Baca juga: Fadli Ananda: Balapan ISSOM Seri Kedua, Kacau!
Menurut pengakuan Hatar, mobil Peugeot 306 yang digeber oleh Romy, sebetulnya masih dalam keadaan tidak prima. Namun memang, persoalan kaki-kaki, terutama suspensi, masih menjadi pekerjaan rumah yang belum bisa diselesaikan oleh tim tersebut.
“Karena mobil belum firm banget, dan permasalahan utama di kaki-kaki dan suspensi. Jadinya bonus podium lima itu buat kita senang lah, karena setelah sukses finish di balapan kali ini serta naik podium, juga sebagai penyemangat Romy lagi. Dan mengobati lantaran di dua seri gak finish, malah di seri dua dia harus keluar lantaran bearing rodanya pecah,” tambah Hatar.
Meski dalam kondisi mobil yang tidak begitu prima, tapi Hatar melihat bahwa pembalap tumpuannya tersebut mampu menjaga ritme performanya sepanjang dua belas putaran. Ia melihat dari time sheet yang dirilis pasca balapan, Romy berhasil menjaga konsistensinya.
“Dia semangat, dan waktunya konsisten sepanjang balapan. Dari lap satu sampai dua belas, waktunya satu menit 51 detik, dan bahkan best lapnya di lap sepuluh. Bagus dan dia benar-benar on fire,” imbuh Hatar.
Baca juga: Keliling Kota Jakarta Bareng Pembalap Moto2, Sam Lowes
Sementara itu, untuk pembalapnya yang bertarung di kelas Master, Radite Wicaksono, juga berhasil naik podium runner up di belakang Eko Bambang, pembalap privateer asal Gresik, Jawa Timur. Persaingan keduanya pun berjalan begitu sengit, meskipun di pertengahan balapan, mobil Peugeot 405 milik Radite mengalami masalah minor. Tapi ia berhasil menuntaskan balapan dan tetap naik podium kedua.
“Radite podium kedua di kelas Master. Sebenarnya dia lagi top perform, namun memang ada sedikit masalah down pipe lepas baut. Sehingga mobil panas dan Radite tidak berani ngepush lagi. Di lap ketiga itu baut copot, dan dia langsung sadar tidak terlalu memacu mobil lebih ekstra lagi,” beber mekanik yang doyan makan ini.
Sedangkan Irvin Padmadiwiria, pembalap Pertamax Turbo GRT yang turun di kelas Promotion, juga memberikan persembahan podium di putaran ketiga ini. Irvin yang seri kedua lalu tidak balapan, di putaran ketiga ini mendapat perlawanan yang cukup ketat dari pesaingnya, Valentino Ratulangi, pembalap ABM Motorsport. Melihat sosok Valentino, memang ia bukan pembalap yang selevel dengan Irvin, namun lagi-lagi ia sukses menunjukan konsistensi serta kepiawaiannya dalam meraih podium.
“Irvin, dia dapat lawan berat Valentino Ratulangi (ABM Motorsport), di atas kertas dia tidak sepadan, dan secara skill, di atas Irvin. Target kita, sebisa mungkin jaga tren positif untuk podium. Dan saat QTT, Irvin juga dilanda masalah perihal gearbox yang macet, dan kita back up menggunakan gearbox yang biasa. Jadi rationya secara waktu mengalami penurunan. Tapi Alhamdulillah tetap bisa podium,” pungkas Hatar.