ROCKOMOTIF, Jakarta – Sering kali pengemudi mobil merasa aman ketika menerabas banjir. Padahal, untuk melibas banjir harus ada perhitungan yang harus dipikirkan terlebih dahulu.
Dampak yang paling nyata ketika menerobos banjir adalah water hammer, di mana kondisi air masuk ke dalam ruang mesin dan menyebabkan mobil mati seketika.
Tentunya, jika seperti itu salah satu pekerjaan yang harus dilakukan adalah dibawa ke bengkel dan melakukan turun mesin serta membongkar semua komponen dalam mobil.
Baca juga: STNK dan BPKB Rusak Akibat Banjir, Begini Prosedur Bikin Baru
Hadi Taruna, pemilik workshop Engine Block Autoworks, di kawasan Bintaro, menjelaskan perihal dampak dari water hammer tersebut.
“Dampaknya yang pasti secara teknis stang piston yang bengkok. Kalau water hammer masuknya dari menerobos banjir, mengakibatkan stang dinding boring piston, kalau tidak bisa di reliner, terpaksa harus ganti blok mesin baru,”, jelas Hatar ketika ditemui di workshopnya (6/1).
Untuk itu, Hatar menyarankan ketika dihadapi dengan kondisi banjir lebih baik menghindar dan mencari jalan alternatif lain. Kecuali kalau memang kondisinya air tidak terlalu tinggi dan aman untuk dilintasi.
“Lebih baik berhenti dan cari jalan lain. Kalau sudah kena water hammer, mesin harus segera diturunkan dan dibongkar. Kecuali mobil yang groun clearance tinggi, dan aman untuk melibas banjir,” pugkasnya.