Ryan Nirwan Sesalkan Buruknya Seri Perdana Kejurnas Sprint Rally 2025

0
Ryan Nirwan sesalkan buruknya seri perdana Kejurnas Sprint Rally 2025

ROCKOMOTIF, Jakarta – Seri pertama Kejurnas Sprint Rally 2025 yang semula dijadwalkan di Grand Kertajati Aerocity, Majalengka, Jawa Barat, pada 19-20 April, terpaksa harus dibatalkan lantaran kondisi lintasan yang memiliki kualitas buruk.

Hal ini merupakan keputusan dari Steward setelah pada saat briefing yang dilakukan pada Jumat (18/04) malam, menuai banyak protes dan pertanyaan terkait area yang digunakan oleh Fredi Rostiawan, selaku Ketua Penyelenggara.

Menyikapi hal tersebut, pereli Toyota Gazoo Racing Indonesia, Ryan Nirwan, menyampaikan rasa kekecewaannya atas pembatalan Kejurnas Sprint Rally 2025 tersebut. Menurutnya, sepekan sebelum gelaran ini dilangsungkan sudah mengindikasikan bahwa kontur tanah di lokasi tidak mumpuni. Namun, penyelenggara tetap bersikukuh bahwa hal tersebut bisa diperbaiki dan kompetisi tetap berjalan.

“Seminggu sebelum event itu ada yang latihan di situ dan pada saat hujan, kondisi tanah memang tidak layak untuk digunakan. Namun penyelenggara tetap mempertahankan untuk bisa dilangsungkan di Kertajati dengan meyakinkan segala macam bahwa ini tetap akan terlaksana dan ada perbaikan meskipun kita lihat setelah curah hujan sebentar saja kondisinya sudah tidak layak,” ungkap Ryan.

Berdasarkan informasi dari beberapa sumber yang mengikuti seri perdana Kejurnas Sprint Rally 2025, mereka juga menyebutkan meskipun curah hujan sebentar namun kondisi tanah sudah menjadi cukup parah. Alhasil, pada saat recce dan shakedown, banyak mobil yang tidak melintas dan terjerembab di lumpur sehingga membutuhkan bantuan untuk dievakuasi dengan kendaraan lain. Untuk waktu pelaksanaan pun menjadi molor dari semula harus berjalan pada pukul 7 pagi, menjadi pukul 10 pagi.

Begitupun dengan pengerahan alat berat yang digunakan, hal ini membuat Ryan Nirwan tergelitik karena panitia hanya menggunakan eskavator berukuran kecil sehingga menurut pengusaha yang juga ‘tukang bikin jalan’ situasi tersebut akan memakan banyak waktu.

“Mereka mengerjakan itu dengan alat yang kecil, ya enggak bakal beres-beres juga sampai lusa. Dan saya kan paham bagaiman cara bikin jalan. Dan ketika saya tanya harusnya ada dozer yang dikerahkan untuk mengupas lumpur. Tapi penyelenggara bilang mereka dulu pernah menggunakan alat berat itu, tetapi yang terjadi adalah tanahnya justru mendem,” bebernya.

Dengan kondisi seperti itu, pereli yang berpasangan dengan Adi Indiarto ini tidak menampik ada kerugian materil yang harus ia tanggung. Bahkan, ia melihat bahwa ini menjadi momen yang begitu disayangkan karena bukan hanya dirinya saja, tetapi 90 pereli lain juga menanggung kerugian tersebut.

“Sangat disayangkan mereka tidak memiliki rencana lain seri perdana Kejurnas Sprint Rally 2025. Padahal dari sepekan sebelumnya sudah terlihat bahwa kondisi tersebut tidak memungkinkan, tetapi kenapa dipaksakan?,” ujar pereli yang menggeber GR Yaris AP4.

Di penghujung wawancara, pereli dengan nama lengkap Ryan Angger Nirwan ini meminta kepada Ikatan Motor Indonesia (IMI) sebagai induk organisasi otomotif di Indonesia untuk bisa lebih memperhatikan mana promotor yang memiliki track record bagus dan tidak bagus.

“Dan ini kedepannya harus bisa memilah mana penyelenggara yang punya history bagus selama ini, enggak ada yang bikin seperti ini. Kalau boleh dibilang, pada Desember 2023 lalu di putaran terakhir, eventnya juga kurang safety karena ada salah satu jalan yang dibagi dua dan sangat tidak aman untuk sebuah kompetisi ini,” pungkasnya. (*)

LEAVE A REPLY