ROCKOMOTIF, Jakarta – Banyak alasan yang menjadi alibi bagi pelaku industri logistik untuk menghalalkan truk over dimension dan over load (ODOL) dalam pengoperasiannya.
Dari beberapa alasan yang dipaparkan oleh Mohamad Risal Wasal, Direkrur Prasarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan, dalam diskusi bersama PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dan Kemenhub, Risal, menjabarkan banyak alasan yang sering digunakan oleh operator nakal tersebut, salah satunya adalah keuntungan yang besar.
“Ini yang menyebabkan banyak ODOL terjadi, salah satunya adalah pelaku lebih mementingkan keuntungan daripada keselamatan dan lingkungan,” ujar Risal Wasal, di Jakarta (7/3).
Baca juga: Hukuman Bagi Pelanggar Truk ODOL Akan Diperberat
Itu hanya satu dari beberapa hal yang menjadi alasan pelaku mengoperasikan truk ODOL. Selain mencari keuntungan yang besar, ada beberapa hal lagi yang menurut Risal Wasal sering dijadikan alasan untuk mengakali beban truk.
“Memang mengenai penegakkan hukum terkait ODOL juga masih sering terjadi. Ini karena hukuman yang diberikan belum memberikan efek jera, sehingga pelaku terus melakukan ODOL,” jelasnya.
Meski demikian, praktek ini tidak bisa dibenarkan dengan cara apapun. Banyak dampak negatif yang akan dihasilkan dengan pengoperasian truk ODOL. Antara lain jalan atau infrastruktur yang cepat rusak dan kendaraan yang juga tidak maksimal dalam pengoperasiannya.
 dalam pengoperasiannya, utamanya adalah cuan besar.){kind=link}