ROCKOMOTIF, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan apresiasi terhadap beberapa pihak yang telah berkolaborasi untuk mempercepat ekosistem elektrifikasi otomotif di Indonesia.
Hal tersebut sejalan dengan visi dan misi pemerintah dalam menjalankan Perpres No 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kenmdaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk transportasi jalan.
Kolaborasi yang diwujudkan oleh beberapa pihak seperti Electrum selaku perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama, bersama dengan Pertamina, Gogoro dan Gesits dalam menempuh elektrifikasi otomotif. Dalam keterangannya, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menjelaskan pemerintah sangat serius untuk melakukan percepatan kendaraan listrik.
“Seperti yang disampaikan Bapak Presiden, pemerintah sangat serius untuk masuk pada energi baru terbarukan, termasuk pada kendaraan listrik,” ujar Agus, dalam keterangan resminya.
Dalam peta jalan industri otomotif nasional, pemerintah telah menetapkan sebesar 20 persen penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai harus tercapai pada 2025.
“Ke depan, teknologi fuel cell berbasis hydrogen juga telah terdapat dalam peta jalan industri otomotif nasional, dengan semangat untuk menuju produksi industri kendaraan ramah lingkungan,” tambah Agus.
Lebih lanjut, dalam pengembangan elektrifikasi otomotif, industri ini ditargetkan dapat memproduksi mobil listrik dan bus listrik sebanyak 600 ribu unit pada 2030, sehingga dengan angka tersebut akan dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta barrel dan menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta ton.
“Upaya strategis ini diharapkan pula dapat mendukung pemenuhan komitmen pemerintah Indonesia terkait pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun 2030, dan di tahun 2060 masuk ke emisi nol atau net zero carbon,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Taufiek Bawazier, juga menyampaikan industri otomotif saat ini harus menaklukan banyak tantangan yang dihadapi dalam menuju era elektrifikasi.
“Kendaraan listrik telah menjadi tren global dan secara masif telah digunakan dalam mobilitas perkotaan. Bahkan, kendaraan listrik tidak hanya secara signifikan mengurangi emisi CO2 dan emisi gas rumah kaca lain, namun juga menawarkan suatu moda transportasi yang nyaman, efisien, mudah digunakan, berkelanjutan, serta meningkatkan gaya hidup ata lifestyle,” tandas Taufiek.