ROCKOMOTIF, Mandalika – Kehadiran Honda HR-V generasi terbarunya mendapat sambutan positif dari konsumen Indonesia. Imbasnya tentu kendala timbulnya inden yang bisa sampai 4 bulan sampai September mendatang.
Menurut Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) kendala ada di ketersediaan chip yang memang dialami di seluruh dunia.
“Sekarang itu sudah ada 9.032 order HR-V secara nasional, dan sekitar 3.100 unit sudah terkirim ke konsumen. Dan sisanya sekitar 6.000 unit itu, kami sudah minta ke prinsipal untuk menambah pasokan chip semikonduktor karena pada Maret-April ini cuma dikasih 1.500 setiap bulan,” jelas Billy lebih lanjut.
Baca juga: Banyak Pertanyaan Soal Atap Panoramic Honda HR-V, Ini Jawaban Prinsipal
Billy juga menambahkan kalau di Jepang itu inden sudah sekitar setahun dan di Thailand juga sudah tinggi jumlah indennya.
“Untuk inden yang RS two tone itu bisa sampai Agustus-September. Di sini (Lombok) saja ada 40 SPK yang belum di delivery dan saya hanya bisa delivery 8 per bulan di Lombok. berarti bisa 5 bulan. itu kalau kondisinya saya 1.500 unit per bulan,” bebernya.
Sementara untuk tipe SE bisa inden sampai sekitar Juli-Agustus.” Dua-tiga bulan lah, tergantung diler dan warna. SE two tone lama juga karena kapasitasnya terbatas.”
Tingkatkan Produksi
Untuk mengatasi inden ini, tentu HPM akan meningkatkan kapasitas produksi di pabrik Karawang.
Prinsipal Honda di Jepang juga sudah menjanjikan akan menambah chip, agar kapasitas produksi HR-V ini bisa ditambah.
Menurut Billy, produksi akan ditingkatkan bertahap. Kalau target HPM sendiri bisa produksi 35 ribu unit dalam 12 bulan. Berarti dalam satu bulan bisa produksi 3000-an unit.
Baca juga: Honda Ajak Media Nasional Geber HR-V Baru di Sirkuit Mandalika
“Nah, PR kami memproduksi secepat-cepatnya. Terima kasih juga kepada prinsipal sudah menjanjikan tambahan produksi. Di bulan ini (Mei) kami sudah bisa 1.700-1.800 unit lah. Di bulan Juni dijanjikan lagi 1.900-2.000 unit. Bulan Juli dijanjikan lagi 3.000-an unit. Kami berharap itu bisa mempercepat produksi dan pengiriman ke konsumen secepat-cepatnya,” ungkap Billy.
Tapi tentunya pasokan chip ini masih belum stabil sehingga HPM juga tidak bisa berjanji terlalu banyak.
“Kami akan monitoring terus dan kami berharap tidak ada adjustment lagi dari prinsipal karena benar-benar terbatas sekali ya chip ini,” tambahnya.
Untuk konsumen, Billy juga tidak takut kehilangan karena yang memesan HR-V itu menurutnya bukan pemilik mobil pertama.
“Kami masih percaya konsumennya HR-V tuh enggak akan membatalkan pemesanannya karena waktu lama menunggu karena karakter konsumennya HR-V ini karakter yang mau lama menunggu lah ya. Jadi yang tahu karakter mobil seperti apa yang diinginkan. Bukan karena kebaruannya atau karena stok yang ada,” pungkas Billy.