ROCKOMOTIF, Jakarta – Tidak seperti motor manual, motor matic memiliki pelumas tambahan selain oli mesin. Pada motor berkopling kering tersebut, terdapat oli tambahan pada bagian transmisi yang biasa disebut oli transmisi matic atau oli gardan matic.
Sama halnya dengan oli mesin, oli transmisi pun bertugas memberikan pelumasan. Bedanya, oli ini hanya diperuntukkan pada bagian transmisinya saja. Dengan kata lain ditujukan untuk melindungi serta mengoptimalkan kinerja pada area CVT (Continously Variable Transmission) seperti gear dan bearing-bearing di dalamnya.
Oli transmisi atau oli gardan motor matic juga harus diganti secara berkala. “Pada penggunaan normal, oli transmisi sebaiknya diganti setiap 12 ribu km atau 12 bulan sekali. Apabila pemakaian berat atau (motor) selalu dipakai jarak jauh, lebih bagus jika durasinya dipercepat. Coba ganti dengan perbandingan 2:1. Penggantian oli transmisi dilakukan setelah dua kali ganti oli mesin,” ungkap Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT. Pertamina Lubricants (PTPL).
Baca juga: Pernah Isi Oli Diesel di Motor Matic? Ini Bahayanya Bagi Mesin Motor
Gejala dan Dampak Telat Ganti Oli Transmisi
Penggantian oli transmisi sangat penting. Jika sampai telat, maka akan ada gejala dan dampak buruk yang terjadi pada komponen transmisi motor matic.
Ciri paling umum adalah munculnya suara kasar di area CVT. Ini terjadi lantaran adanya gesekan antar komponen pada transmisi yang bisa disebabkan oleh perubahan viskositas oli gardan. Selain viskositas suara yang kasar juga bisa disebabkan oleh banyaknya logam ausan yang berada dalam transmisi. Jika dibiarkan terlalu lama, kerusakan lebih parah jelas tak dapat terhindarkan lagi.
Baca juga: Oli Baru Pertamina Enduro Matic V untuk Motor Skutik Bongsor
Getaran pada setang dan bodi motor pun akan terasa bilamana telat mengganti oli transmisi. Untuk mengetahuinya, pemilik dapat mencobanya di jalan menurun. Getaran tadi menjadi pertanda gardan tidak bekerja dengan baik sebagai dampak oli transmisi yang tidak melumasi dengan sempurna.
Lebih parahnya lagi, hal itu akan merusak bearing gardan yang menempel pada bak CVT. Fungsinya adalah menyelaraskan putaran mesin dan pully bagian depan. Jika sudah seperti ini, bersiap mengalokasikan dana lebih untuk penggantian spare part tersebut.
Bayangkan berapa uang yang dikeluarkan akibat telat mengganti oli transmisi. Padahal, kebutuhan akan oli transmisi ini bisa didapat dengan mudah oleh masyarakat.
“PTPL pun menyediakan oli transmisi motor matic, Enduro Gear Matic. Oli dengan base oil synthetic ini juga diformulasi bersama zat aditif untuk mendukung performa pada motor matic. Untuk harga Enduro Gear Matic kemasan 120 ml dijual dengan harga Rp 14.000,” terang Brahma.
Cara Mengganti Oli Transmisi Motor Matic
Mengenai penggantian oli transmisi pun cukup mudah dan dapat dilakukan sendiri oleh pemilik motor matic. Hal pertama yang harus dilakukan ada memarkirkan motor dengan standar tengah di tempat rata.
Setelah itu, buka baut paling belakang di bagian bawah CVT. Kemudian, lepaskan baut dan siapkan wadah untuk menampung oli gardan lama. Cobalah memiringkan motor ke kiri untuk memastikan oli sudah terbuang semua. Selanjutnya, pasang kembali baut tersebut dan buka penutup oli transmisi di atas lalu tuang oli transmisi yang baru.