ROCKOMOTIF, Yogyakarta – Gelar Juara Nasional Slalom 2022 yang berakhir pada Sabtu (14/01/2023) berhasil diraih oleh Toyota Gazoo Racing Indonesia lewat kedigdayaan keempat peslalom andalannya.
Dalam partai final tersebut, skuad yang terdiri dari Anjasara Wahyu, Adrianza Yunial, Alinka Hardianti dan Herdiko Setyaputra sukses mengukir prestasi membanggakan lewat performa Toyota New Agya GR Sport.
Dimitri Fitra Ditama, sebagai Direktur Toyota Gazoo Racing Indonesia, menyampaikan bahwa pencapaian dalam meraih Juara Nasional Slalom 2022 ini menjadi sebuah pencapaian baru dan menorehkan sejarah yang begitu manis.
“Alhamdulillah, ini pencapaian terbaik untuk TGRI, kita berhasil meraih double winner (Juara Nasional A dan F) pakai New Agya GR Sport. Terlebih mengingat sejak 2018 perjuangan kita untuk mengembangkan mobil ini dilalui dengan berbagai warna,” buka Dimitri Fitra.
Pekerjaan yang dilakukan oleh TGRI untuk meracik performa New Agya GR Sport untuk tampil konsisten dalam merebut gelar Juara Nasional Slalom 2022 bukan perkara mudah. Pasalnya, sejak 2018 lalu berbagai pengembangan terus dilakukan guna menghasilkan racikan yang optimal.
“Development terus kita lakukan sepanjang pakai mobil ini, meskipun trial and error namun hasil pada putaran terakhir, kita menang di semua kelas yg kita ikuti seperti Kejuaraan Kelas A (standar), Kelas F (modifikasi), Kelas Wanita, Kelas Tandem, dan Kejuaraan Nasional Tim A,” tambah Fitra.
Melalui keberhasilan dalam meraih Juara Nasional Slalom 2022 ini, turut mengangkat pandangan orang terkait city car tersebut lantaran performanya yang mumpuni tidak hanya di luar lintasan tetapi untuk di dalam lintasan balap juga mampu memberikan kemampuan maksimal.
“Yang pasti (pencapaian) itu adalah sebuah pembuktian, mobil ini memiliki performa yang sangat baik. Melalui pencapaian ini semakin meyakinkan kepada semua orang, dan pengguna Agya bahwa mobil ini memiliki performa yang bagus,” imbuh Fitra.
Masih menurut Fitra, perihal ubahan yang dilakukan dalam meraih gelar Juara Nasional Slalom 2022 terbilang minim, pasalnya terkait regulasi yang diberlakukan, maka hanya beberapa komponen saja yang bisa dimodifikasi di antaranya suspensi, rem (jadi dua kaliper di masing-masing disc brake belakang), ban, velg dan sub-ecu,” bebernya.
Tidak hanya melalui pengembangan terhadap mobil balap, namun faktor lain yang juga turut menopang kesuksesan adalah kerjasama yang baik di dalam tim untuk membangun team work yang lebih solid.
“Yang pasti ini pencapaian yang tidak mudah, bisa sampai dapat ini (double winner) semua karena kerjasama tim yang solid,” tandasnya.