Adaptasi Kian Lancar, Haridarma Manoppo Mulai Tampil Agresif

0
Haridarma Manoppo kembali berjibaku di GT4 Asia 2023, Malaysia (TGRI/Agung Lawerissa)
Haridarma Manoppo kembali berjibaku di GT4 Asia 2023, Malaysia (TGRI/Agung Lawerissa)

ROCKOMOTIF, Jakarta – Seri pamungkas Fanatec GT World Challenge Asia 2023 yang dilangsungkan akhir pekan ini (23-24/9/2023) di Sepang International Circuit, Malaysia, kembali diikuti oleh Toyota Gazoo Racing Indonesia.

Untuk mempertahankan prestasi serta menunjukkan komitmen balap yang begitu kuat, tim ini masih menurunkan dua pembalap yang bakal menjadi ujung tombak yakni Haridarma Manoppo sebagai pembalap nomor satu dari Indonesia, dan Seita Nonaka, pembalap nomor dua yang didatangkan dari Jepang.

Terkait adaptasi yang dilakukan terhadap sirkuit terbesar di Malaysia, Haridarma, menjelaskan memang Sepang International Circuit ini memiliki karakter yang tricky. Di mana ada beberapa sektor menantang, sehingga ia harus lebih jeli saat melibas setiap tikungan di atas lintasan yang memiliki panjang 5,6 kilometer.

Haridarma Manoppo mulai terbiasa dengan Toyota GR Supra GT4 (TGRI/Agung Lawerissa)
Haridarma Manoppo mulai terbiasa dengan Toyota GR Supra GT4 (TGRI/Agung Lawerissa)

“Bicara sirkuit ini memang susah, karena di beberapa sektor, kita harus nunggu momen yang pas saat berada di tikungan. Kalau kita kecepatan buka gas, maka racing line akan berantakan, tapi begitu buka gasnya telat, momentumnya hilang,” ujar Haridarma Manoppo.

Meski demikian, sosok yang juga mentor balap ini memberikan kabar baik, di mana untuk adaptasi terhadap mobil balap Toyota GR Supra GT4, ia sudah mulai menemukan ritme yang seirama sehingga dapat menjinakkan kebuasan mesin 3.0 liter turbocharged.

Toyota GR Supra GT4 saat melakoni balap di Sepang International Sirkuit, Malaysia (TGRI/Agung Lawerissa)
Toyota GR Supra GT4 saat melakoni balap di Sepang International Sirkuit, Malaysia (TGRI/Agung Lawerissa)

“Adaptasi mobil, kalau saya dari sisi mobil sudah mulai dapat karena ini jadi balapan ketiga, setelah di Thailand dan Jepang. Tapi kalau hitungan jam terbang, ya ini masih kurang,” tambah Haridarma.

Terkait torehan waktu yang dikemas oleh Haridarma, mulai dari sesi paid practice, free practice sampai bronze session, ia berhasil memperbaiki catatan waktunya waktu demi waktu.

Saat paid practice, ia berhasil mencetak waktu tercepat 2 menit 17,1 detik, kemudian pada sesi free practice, ia juga berhasil menorehkan catatan waktu yang lebih impresif lagi yakni 2 menit 15,7 detik.

LEAVE A REPLY