ROCKOMOTIF, Seoul – Hyundai dan Kia, dua raksasa otomotif Korea Selatan, menarik kembali (recall) ratusan ribu unit mobil listriknya dari pasaran karena adanya masalah pada sistem baterai. Penarikan ini dilakukan untuk mengatasi potensi bahaya yang dapat terjadi akibat malfungsi Integrated Charging Control Unit (ICCU).
Recall terhadap mobil listrik ini melibatkan sebanyak 169.932 unit. Model yang terpengaruh menggunakan platform e-GMP, termasuk Hyundai Ioniq 5, Ioniq 6, Genesis GV60, GV70, G80, dan Kia EV6.
Masalahnya terletak pada Integrated Charging Control Unit (ICCU) yang berfungsi untuk mengatur tenaga mobil listrik dan mengendalikan baterai.
Baca juga: Layanan Purnajual Hyundai Bikin Konsumen Bebas Khawatir
Gangguan pada ICCU dapat menyebabkan mobil berhenti beroperasi atau tidak dapat diisi daya sampai kapasitas penuh. Untuk langkah perbaikan, Hyundai dan Kia akan melakukan update software dan mengganti ICCU pada kendaraan yang terkena dampak.
Diselidiki NHTSA
Di Korea Selatan, banyak konsumen yang mengeluhkan masalah ICCU ini, dan bahkan menjadi viral di kalangan komunitas mobil.
Sementara di Amerika Serikat, NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration) melakukan investigasi terhadap lini EV Hyundai setelah menerima 30 keluhan dari pemilik Ioniq 5 yang mobilnya mati secara mendadak. NHTSA menemukan bahwa power loss tersebut disebabkan oleh ICCU.
Jika Hyundai dan Kia memutuskan untuk menarik mobil yang dipasarkan secara global, angka recall diprediksi bisa mencapai 500.000 unit.
Baca juga: Hyundai Ioniq 5 Batik Resmi Dijual di IIMS 2024, Harganya Rp990 Juta
Penarikan kembali ini merupakan peristiwa besar bagi Hyundai dan Kia, dan dapat memengaruhi kepercayaan konsumen terhadap mobil listrik.
Namun, kedua perusahaan telah menunjukkan komitmennya untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan tepat. Di masa depan, diharapkan teknologi mobil listrik akan terus berkembang dan menjadi lebih aman dan andal.
Di Indonesia, Hyundai sudah memasarkan Ioniq 5 dan Ioniq 6, sedangkan Kia memiliki EV6 dan EV9. Belum diketahui apakah mobil-mobil yang dipasarkan di Indonesia juga terkena dampak recall ini.