ROCKOMOTIF, Bogor – Pembalap Gazzpol Racing Team, M Yassin Kosasih, berhasil tampil kompetitif pada seri satu ISSOM 2024 yang berlangsung akhir pekan kemarin (3/3/2024) di Sirkuit Sentul Internasional, Bogor, Jawa Barat.
Pembalap yang menggeber Mercedes-Benz W201 dengan kelir biru dan kuning ini, sukses memberikan perlawanan terbaiknya untuk mengamankan podium. Terlebih ia turun di dua kejuaraan, yakni Mercedes-Benz One Make Race (MOMRC) dan European Touring Car Championship (ETCC) Indonesia.
Dalam bincangnya bersama ROCKOMOTIF di sela-sela seri satu ISSOM 2024, M Yassin Kosasih, mengungkapkan ini merupakan rangkaian balap yang berat tidak hanya lantaran memulai dari barisan belakang, tetapi juga adaptasi mobil.
“Saya bilang, ini adalah balapan terberat saya. Karena saya dihadapi dengan yang pertama adalah tiga bulan sudah tidak balap sejak akhir musim lalu. Kedua, kondisi track yang tidak bagus. Lalu bagaimana strategi saya? Strateginya adalah bisa menekan emosi dan saya bermain rapih di racing line, sudah itu saja strategi saya,” ungkapnya.
Dalam bincangnya, ia juga menjelaskan bahwa saat memulai balapan MOMRC di seri satu ISSOM 2024, ia harus memulai dari posisi ke-17 dan berhasil menuntaskannya di podium ketiga. Sementara pada ETCC Indonesia, ia memulai dari posisi 20 dan finish di urutan keempat.
“Tadi itu kuncinya, nahan emosi, main rapih di racing line. Saya juga melakukan overtake, tapi bukan di tikungan, lebih di lintasan yang memang lebar, yang saya lihat aman baru saya masuk. Saya tahu, bahwa mobil ini kencang, tapi kan saya bermain aman, ya itu tadi dengan menekan emosi, bermain rapih. Sehingga tidak ada missed gear di racing line,” bebernya.
Beruntungnya, sepanjang balapan pada seri satu ISSOM 2024, mobil yang ia kemudikan tidak mengalami masalah yang besar. Hanya saja, pada saat balapan tersisa dua lap terakhir, mobilnya ada kendala teknis namun tidak memberikan pengaruh terhadap performanya.
“Sepanjang balapan, mobil overall aman, dan hanya saja ada masalah sedikit pas dua lap terakhir di ETCC, ada kendala di oli cooler, sehingga rpm saya di 4.000. Dengan kondisi itu, saya tidak diovertake lagi sampai finish, dan kendala itu bukan karena human error,” pungkas Jenderal Bintang Dua yang kini menjabat sebagai Kakorpolairud Baharkam Polri ini. (*)