ROCKOMOTIF, Jakarta – Kehadiran Isuzu ELF EV di Jepang memang sudah mulai secara resmi diniagakan kepada konsumen niaga. Namun untuk Indonesia, hal tersebut perlu mempelajari beberapa hal untuk menunjang kesuksesannya.
Dalam bincangnya bersama media di Bogor, Selasa (21/05/2024), Puti Annisa Moeloek, Marketing Communication Manager PT IAMI, menjelaskan beberapa hal lain terkait kehadiran kendaraan niaga tersebut di Indonesia.
“Kalau di Jepang sebetulnya ELF EV sudah massal, yang kita bawa ke Indonesia ini versi massal di Jepang. Bakal dijual di Indonesia? masih studi kecocokan. Di kita, segmen komersial beda sama passenger, passenger mau beli yang ada di Amerika atau Thailand, di Indonesia, pasti sama spesifikasinya. Tapi kalo di commercial vehicle, yang di Jepang tidak sama dengan Indonesia. Pasti akan dimodifikasi lagi. Tergantung kebutuhan, gayanya. Kalau di Jepang kan enggak ada ODOL (Over Dimension Over Load),” ungkapnya.
Masih menurutnya, tidak hanya karena ini ELF EV, namun pada saat mereka membawa versi mesin dieselnya, pihaknya juga banyak mempelajari beberapa hal sebelum meluncurkan produk tersebut di Tanah Air.
“Kita pingin kasih lihat bahwa Isuzu serius menjalani. Isuzu punya model listrik. Mau dikeluarin di Indonesia? nanti dulu, tidak semudah itu. Karena yang konvensional aja tidak serta merta yg di Jepang dibawa, lalu dipakai di sini, bisa ancurlah,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Deputy Division Head of Business Strategy PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Rian Erlangga, turut mengungkapkan, sejatinya sebagai pabrikan otomotif kenamaan, tentu hal tersebut menjadi fokus dari perusahaannya untuk bisa mendatangkan ELF EV ini ke Indonesia.
“Kalau untuk elektrifikasi, kita masih serius mempelajari. Kita lihat beberapa kondisi market di Indonesia, perkembangannya bagaimana. Jadi ada highlight dari manajemen kita serius mempelajari,” pungkasnya.
Sejatinya, kehadiran ELF EV ini sudah pernah diperkenalkan oleh Isuzu pada gelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada Agustus 2022 lalu. (*)