Development Mobil Balap Agya Tinggal Menjaga Konsistensi

0
Development mobil balap Agya mulai tunjukkan improvement
Development mobil balap Agya mulai tunjukkan improvement (Foto: Adrenal Rio)

ROCKOMOTIF, Bogor – Pasca seri kedua Kejuaraan Nasional Indonesia Touring Car Race (ITCR) 1200 di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu (23/06/2024), performa New Agya GR Sport yang menjadi andalan Toyota Gazoo Racing Indonesia, mulai memberikan improvement yang signifikan.

Dijelaskan oleh salah satu pembalap yang menjadi amunisi TGRI di kejuaraan tersebut, Amato Rudolph, mobil balap tersebut tinggal melakukan penyesuaian di sektor kaki-kaki.

“Untuk performa mobil balap Agya sendiri ada progres dari segi lap time. Dan yang perlu kita pikirin untuk kedepannya adalah konsistensi, terutama di bagian kaki-kaki,” ungkapnya.

Sektor kaki-kaki menjadi bagian penting yang harus dikembangkan
Sektor kaki-kaki menjadi bagian penting yang harus dikembangkan (Foto: Adrenal Rio)

Sementara untuk sektor jantung pacu, ia sudah tidak ragu dengan settingan yang diberikan oleh tim engineer untuk mobil mungil tersebut.

“Kalau engine kita sudah cukup percaya diri dengan powernya Agya. Tinggal konsistensi di atas lap kedelapan itu yang mesti kita perbaiki seri depan,” sambung Amato.

Meski pada putaran kemarin ia harus mengakui bahwa persaingan begitu ketat, namun ada optimisme yang dirasakan untuk bisa mengejar ketertinggalan.

Terlebih ia bersama tim engineer sudah memiliki kerangka pekerjaan apa yang harus dilakukan berdasarkan data yang didapat dari seri kedua.

Bagian mesin sudah menunjukkan performa yang mumpuni
Bagian mesin sudah menunjukkan performa yang mumpuni (Foto: Adrenal Rio)

“Overall optimis karena sudah tahu apa yang harus dikerjakan. Kecuali bingung kalahnya di mana. Tapi ini sudah kebayang, apa yang harus kita perbaiki, mudah-mudahan itu adalah hal yang tepat untuk seri depan,” ujarnya.

Sementara itu, bicara terkait persaingan yang terjadi antara ia dengan pembalap Honda Racing Indonesia, Andri Abirezky, pembalap yang baru menuntaskan kuliahnya di Fakultas Mesin Universitas Indonesia merasa itu adalah hal yang wajar lantaran terjadi dengan persaingan yang sehat.

“Jalannya balapan kemarin  sebenernya untuk performa mobil kita sudah sesuai dengan apa yang kita liat saat superpole. Saat fight juga, ya sudah kalau itu terjadi secara clean, enggak ada masalah dengan itu,” pungkasnya. (*)

LEAVE A REPLY