ROCKOMOTIF, Purwokerto – Seri perdana Kejurnas Slalom 2024 yang berlangsung Sabtu (8/6/2024) di Purwokerto, Jawa Tengah, menjadi kanvas baru untuk menguji performa Toyota All New Agya GR Sport yang dituning oleh Toyota Gazoo Racing Indonesia.
Amunisi baru dari tim pabrikan tersebut, telah melewati proses pengembangan yang dilakukan sejak pertengahan tahun 2023 lalu. Alhasil, kini proses tersebut mulai menunjukkan progres yang positif dan mulai sesuai dengan karakter para peslalom TGRI.
Herdiko Setyaputra, salah satu peslalom TGRI, menjelaskan saat ini performa dari Toyota All New Agya GR Sport ini sudah terasa banget progresnya bila dibandingkan dari waktu ke waktu.
“Untuk tahun ini kita sudah pakai mobil baru dan improvemennya jauh banget dari tahun lalu, karena kita sudah benar-benar maksimalkan settingannya dan ada beberapa upgrade dari kaki-kaki dan mesin sudah kita refresh. Jadi memang perubahannya jauh banget dari sebelumnya. Insya Allah kita bisa optimis untuk seri satu di Purwokerto ini,” buka Herdiko kepada ROCKOMOTIF.
Bicara kesiapan dari Toyota All New Agya GR Sport yang kini dibalut dengan nuansa hitam mengikuti DNA Gazoo Racing global, Herdiko, menambahkan bahwa proses tersebut bisa dikatakan telah mencapai 80-90 persen.
“Kalau saya bisa bilang, progresnya sudah 80-90 persen dan tinggal dikit lagi. Tapi memang untuk kondisi hujan, kita belum dapat settingannya karena pada saat latihan belum dapat kondisi seperti itu. Tapi kalau cuaca cerah, kita cukup optimis untuk bisa fight,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan perihal proses development yang cukup panjang. Terlebih dari sektor kaki-kaki, seperti suspensi dan ban memang kerap menyita waktu bagi tim mekanik. Sebab, untuk bertarung di Kelas A (Standar), bagian tersebut menjadi sangat vital untuk menopang performa Toyota All New Agya GR Sport.
“Kaki-kaki paling lama, karena kalau mesin kan kita kelas standar jadi enggak bisa diapa-apain. Paling hanya remap dan fine tuning saja, baik dari throttle atau bensin, tapi kalau kaki-kaki nah itu yang kita maksimalin. Butuh waktu lama untuk kaki-kaki, karena di sini kita nyari grip, terus ban juga kan mulai dari tekanan angin, treadware ban segala macam diperhatikan. Dan kontur aspal juga kita rubah settingan. Jadi kalau kelas standar, di kaki-kaki harus maksimal,” beber Diko.
Meski Research and Development Toyota All New Agya GR Sport masih terus dijalankan oleh TGRI, namun Herdiko ini tetap optimis. Terlebih pada seri perdana ini, semua masih punya kans untuk bisa menang dan mencuri poin penuh untuk mengamankan posisi di klasemen.
“Seri satu kita mulai dari nol karena semua tidak punya poin, jadi semua akan pol-polan untuk tampil maksimal. Dan saya optimis dengan mobil baru ini, karena pada awalnya saya sudah duluan yang pakai mobil. Mungkin harapannya nanti bisa fight dan paling enggak bisa masuk tiga besar,” pungkas Diko. (*)