ROCKOMOTIF, Jakarta – PT Toyota Astra Motor (TAM) telah menyiapkan dua model untuk diajukan kepada pemerintah agar mendapatkan insentif mobil hybrid, yaitu Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross. Kedua model ini dipastikan telah dirakit secara lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai lebih dari 80 persen.
Pemerintah sendiri telah menetapkan besaran insentif sebesar tiga persen. PT TAM memastikan bahwa bantuan ini akan berdampak langsung pada harga On The Road (OTR) kedua kendaraan hybrid tersebut.
“Harga mobil hybrid Toyota pasti akan turun. Sama seperti komitmen kami di PPnBM sebelumnya, setiap ada subsidi dari pemerintah, kami transparan dan langsung menerapkannya pada harga,” ujar Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, di Jakarta Selatan, Selasa (17/12).
Baca juga: Insentif Mobil Hybrid Resmi Disahkan Pemerintah
Saat ini, harga Kijang Innova Zenix Hybrid ditawarkan mulai dari Rp 477,6 jutaan untuk tipe terendah hingga Rp 630,6 jutaan untuk varian teratas. Sementara Yaris Cross Hybrid dibanderol mulai dari Rp 440,6 jutaan hingga Rp 454,9 jutaan, dan semuanya telah dilengkapi dengan fitur keselamatan Toyota Safety Sense (TSS).
Meskipun begitu, Anton belum bersedia memberikan perkiraan pasti mengenai persentase penurunan harga atau kisaran harga OTR Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid setelah insentif diberlakukan. “Perhitungan kasar harga setelah insentif sebenarnya sudah ada, tetapi lebih baik menunggu petunjuk teknis (juknis) resmi. Sepertinya tidak akan lama lagi,” tegas Anton.
Menanggapi besaran insentif yang ditetapkan sebesar tiga persen, Anton meyakini bahwa angka tersebut berpotensi untuk meningkat di masa mendatang, mengingat animo masyarakat terhadap mobil hybrid yang terus bertumbuh.
Baca juga: Kijang Innova Zenix HEV Mendominasi Jualan Toyota di GIIAS 2024
“Saya rasa ada potensi untuk lebih, karena ini baru PPnBM. Kami bersyukur di tengah kenaikan pajak dan kondisi lainnya, jika melihat diskusi dengan dealer dan konsumen, animo terhadap mobil hybrid semakin tinggi,” ucap Anton.
Keberadaan insentif ini diharapkan dapat menjaga daya beli konsumen yang ingin beralih dari kendaraan konvensional ke hybrid.
Sebagai informasi tambahan, hingga saat ini belum ada keterangan rinci mengenai ketentuan penerima insentif mobil hybrid. Namun, berdasarkan regulasi yang ada, komitmen investasi dan produksi di dalam negeri menjadi salah satu persyaratan utama.