China Bakal Melarang Gagang Pintu Mobil Retractable Demi Keselamatan dan Efisiensi

0
pintu mobil retractable

ROCKOMOTIF, Jakarta – Pemerintah China tengah bersiap melarang penggunaan gagang pintu mobil model retractable atau tersembunyi sepenuhnya. Rencana larangan ini muncul setelah meningkatnya laporan masalah keselamatan, biaya perawatan yang tinggi, dan fungsi yang dinilai tidak memberikan manfaat berarti dibandingkan sistem konvensional.

Padahal tren pintu model ini tengah menjamur di model-model baru dari pabrikan Tiongkok ini. Hampir semua mobil baru yang dirilis di Indonesia terutama mobil listrik China menggunakan tren gagang pintu retractable ini.

Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) merancang aturan baru yang mengatur desain gagang pintu kendaraan. Menurut laporan CarNewsChina, penyusunan draft standar wajib soal desain gagang pintu diperkirakan rampung pada September 2025.

Baca juga: Ekspor Mobil China Bukukan 2,45 Juta Unit, Meningkat 26 Persen

Aturan tersebut akan memberlakukan larangan total terhadap penggunaan gagang pintu retractable, dengan masa transisi selama satu tahun dan penerapan penuh dimulai pada Juli 2027. Setelah tanggal tersebut, mobil baru yang dijual di Tiongkok tidak lagi boleh menggunakan model gagang pintu tersembunyi.

Regulator menilai bahwa fitur gagang pintu retractable membawa risiko yang lebih besar dibandingkan manfaatnya. Beberapa masalah yang teridentifikasi mencakup kegagalan fungsi saat terjadi kecelakaan atau korsleting yang menyulitkan evakuasi.

Insiden pintu mobil membeku di musim dingin seperti yang terjadi di Changchun pada 2024 yang membuat penumpang terjebak di dalam kendaraan, serta biaya perbaikan yang jauh lebih tinggi karena sistem elektrik tiga kali lebih mahal dibandingkan mekanis dan tingkat kegagalannya delapan kali lipat.

Risiko keamanan penumpang juga meningkat, termasuk laporan jari anak yang terjepit hingga patah tulang akibat mekanisme pintu tersembunyi.

Baca juga: Jangan Kaget, Segini Biaya Kepemilikan Mobil Listrik Aion UT

Data dari China Insurance Automotive Safety Index (C-IASI) menunjukkan bahwa pintu elektrik hanya berhasil terbuka 67 persen dalam uji tabrak samping, jauh di bawah pintu mekanis yang mencapai 98 persen. Temuan ini memperkuat pandangan bahwa sistem gagang pintu tersembunyi tidak cukup andal untuk menjamin keselamatan dalam berbagai kondisi darurat.

Tren desain retractable door handle yang sempat populer di kalangan mobil listrik baru (NEV) kini mulai dipertanyakan kembali. Para insinyur menilai dampak aerodinamis dari fitur ini hampir tidak terasa, penghematan daya yang dijanjikan sangat kecil, dan bobot tambahan dari motor serta mekanisme justru menurunkan efisiensi kendaraan.

Beberapa produsen seperti Volkswagen dan Audi memilih jalur yang lebih aman dengan menggunakan model semi-retractable yang tetap dapat dibuka secara manual saat darurat. Bahkan Ketua Great Wall Motor, Wei Jianjun, secara terbuka menyebut bahwa fitur ini tidak berguna, berat, dan berpotensi membahayakan.

Baca juga: Cina Mulai Larang Mobil Listrik Parkir di Basement

Langkah pelarangan gagang pintu retractable menjadi bagian dari revisi standar keselamatan mobil yang lebih ketat di Tiongkok. MIIT juga tengah mengevaluasi tren otomotif modern lainnya yang dinilai mengorbankan keselamatan demi estetika, seperti hilangnya tombol fisik yang digantikan layar sentuh penuh, penggunaan sunroof panoramik, hingga spion digital.

Regulasi serupa juga mulai diperhatikan di tingkat global. Euro NCAP, misalnya, akan menurunkan rating keselamatan kendaraan mulai 2026 jika fungsi vital seperti lampu hazard, wiper, dan klakson hanya dapat diakses melalui layar sentuh tanpa tombol fisik.

Pelarangan ini akan memaksa produsen otomotif, khususnya pabrikan kendaraan listrik, mengubah strategi desain agar sesuai dengan standar keselamatan terbaru. Fokus industri kemungkinan akan kembali pada fungsionalitas, keamanan, dan efisiensi, bukan sekadar tampilan futuristik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here