ROCKOMOTIF, Jakarta – Pasca Alvin Bahar divonis jump start pada balapan Kejurnas Indonesia Touring Car Race (ITCR) Max putaran keenam menjadi anti klimaks. Hal tersebut terjadi lantaran perlawanan antara Haridarma Manoppo dan Alvin Bahar untuk merebut takhta tidak terjadi di atas lintasan.
Padahal, bagi rekan satu tim Haridarma Manoppo di Toyota Team Indonesia, Demas Agil, insiden tersebut membuatnya kehilangan data yang bisa ia gunakan ketika sedang bertempur sengit dengan Alvin Bahar. Menurut Demas, saat putaran keenam kecepatan Alvin Bahar sudah menunjukan performa yang baik.
“Menurut saya sangat disayangkan (Alvin Bahar jump start), karena saya jadi kehilangan data lagi, dalam artian saya belum punya pengalaman fight dengan Alvin secara duel sengit. Tadinya saya berpikir itu akan terjadi kemarin (seri 6) itu, dan ternyata dia jump start. Padahal kalau kita lihat waktunya, dia punya pace (kecepatan) yang bagus banget sampai lap akhir. Mungkin kalau dia tidak jump start, persaingan akan ketat sampai akhir balapan,” jawab Demas Agil menanggapi soal jump start Alvin Bahar.
Secara persaingan, yang tadinya Demas Agil harus ‘menjaga’ Alvin Bahar agar tidak mendekat ke Haridarma, tidak terjadi secara maksimal. Yang terjadi adalah, Demas mengubah pola permainannya setelah Alvin Bahar melakukan drive thru sebagai sanksi terkait jump start.
Baca juga: Demas Agil: Right Choice at The Right Time
“Perasaan kurang puas ada, tapi di sisi lain saya ada perasaan senang bahwa tugas yang diberikan oleh tim sudah selesai. Tapi memang ada penyesalan, karena saya butuh pengalaman fight, apalagi dengan Alvin Bahar, cuma begitu Alvin drive thru penalti, saya pikir harus merubah ritme permaiannya,” tambah Demas Agil.
Setelah 12 putaran dan Alvin semakin terpaut jauh, duo Toyota Team Indonesia dengan mudah menguasai dua podiun tertinggi. Haridarma di podium pertama, Demas Agildi podium kedua, sedangkan di peringkat ketiga di tempati oleh putera Alvin Bahar, Avila Bahar.
Melihat performa Demas Agil di atas lintasan, memang terlihat ada peningkatan yang signifikan. Saat putaran keenam lalu, Demas Agil, terus menempel rekan satu timnya sepanjang balapan. Jarak keduanya begitu tipis sehingga ketika menyentuh garus finish, catatan waktunya hanya terselisih tipis.
Hal tersebut dikarenakan Demas yang sudah mulai ikut ambil bagian dalam penentuan settingan mobil. Bagi Demas, ini adalah sebuah cara yang harus dilakukan, agar mobil dan dirinya dapat lebih menyatu dan bisa diandalkan saat harus berjibaku dengan rival-rivalnya.
“Alhamdulillah saya bisa buktikan, setelah memberikan masukkan settingan apa yang saya inginkan, mobil menjadi lebih mumpuni. Meskipun saya sadar bahwa itu gambling, dan Alhamdulillah berjalan lancar,” beber Demas.
 Max putaran keenam menjadi anti klimaks.){kind=link}