Ekspor Toyota Lampaui Target Tahun Ini, Fortuner Nomor Satu

0
ekspor Toyota
Aktivitas eskpor mobil Toyota Fortuner oleh TMMIN
SuzukiGIIAS

ROCKOMOTIF, Jakarta- Ekspor Toyota diluar dugaan mengalami sudah melampaui target tahun ini. Padahal belum termasuk hitungan untuk bulan Desember 2017 ini.

Hal ini dikatakan langsung oleh Vice President Toyota Motor Manufaturing Indonesia (TMMIN), Edward Otto Kanter saat berjumpa dengan wartawan di Jakarta, Selasa (12/12).

Berdasarkan perhitungan TMMIN, dari Januari hingga November 2017, hasil ekspor mobil Toyota sudah melampaui jauh dari target yang ditentukan. Menurut Edward, target Toyota untuk ekspor adalah 185 ribu unit. Angka ini sudah naik 10 persen dari pencapaian tahun 2016 lalu yang hanya 169 ribu unit.

“Toyota sudah mengirim kira-kira 189 ribu unit, dari Januari sampai November. Ini bahkan sudah melampaui target kita tahun ini yang 185 ribu (unit),” ujar Edward di acara End Year Media Gathering Toyota.

Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu di periode yang sama, kira-kira naik hampir 20 persen. Di bulan November tahun lalu, ekspor Toyota mencapai 157-158 ribu unit.

Bisa jadi hingga akhir Desember Toyota akan mencapai angka 200.000 unit ekspor di tahun ini. “Mudah-mudahan tercapai segitu. Ini terbesar sepanjang sejarah perusahaan di Indonesia,” tambahnya.

eskpor toyota

Fortuner Penyumbang Tertinggi

Saat ditanya model mana yang memiliki porsi ekspor tertinggi, Edward menyebutkan Toyota Fortuner. Kontribusi Fortuner sendiri mencapai angka 35 persen.

Sementara penyumbang lainnya adalah Vios dengan menyumbang 14 persen, dan Kijang Innova di angka 5 persen. Sedangkan, ekspor model lain, seperti Agya, Avanza, Gran Max, dan Rush juga dilakukan dengan label Toyota. Tetapi dilakukan oleh PT Astra Daihatsu Motor yang kini sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Toyota.

Baca Juga: Khusus Pemilik Avanza, Servis Berkala di Auto2000 Gratis Oli TMO 2 Liter

“Karena ini ekspor, jadi performanya tergantung negara tujuan. Wilayah Timur Tengah memang alami penurunan karena kondisi ekonomi domestik mereka. Tapi di wilayah lain khususnya ASEAN justru meningkat, terutama Filipina dan Vietnam. Bisa sampai 1.300 unit tiap bulan,” tambah orang nomor dua di TMMIN ini.

SuzukiGIIAS

LEAVE A REPLY