Karena PSBB, Pebisnis Mobil Bekas Enggak Jualan Sama Sekali

0
bisnis mobil bekas imbas psbb

ROCKOMOTIF, Jakarta – Eksistensi bisnis mobil bekas sebelum beberapa wilayah menetapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sesudah PSBB begitu dirasakan oleh pelaku industri jual beli mobil bekas.

Menurut Hendro Kaligis, Business Development Head PT Suzuki Indomobil Sales, menjelaskan bahwa setelah penetapan PSBB oleh pemerintah secara langsung pihaknya sama sekali tidak bisa melakukan penjualan sama sekali.

“Begitu juga dengan industri mobil bekas, secara umum di kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang terutama setelah diberlakukan PSBB. Penjualan sebelum dinyatakan pandemik dan setelah PSBB beda, setelah PSBB nyaris tidak ada (penjualan). Paling customer lama yang sudah pesan difollow up, kalau customer baru tidak ada,” jelas Hendro, dalam bincangnya bersama media (7/5).

Baca juga: Harga Mobil Bekas Turun, Tapi Tak Ada Pembeli

Alhasil, dengan penerapan PSBB tersebut, pemasukan yang diterima oleh pemain bisnis mobil bekas menjadi sangat drop. Tidak tanggung-tanggung, dikatakan Hendro, penurunan bisnis bisa mencapai 80 persen dari biasanya.

“Saya lihat industri mobil bekas termasuk yang terkena dampak sangat dalam akibat pandemik dan PSBB. Mungkin angka pastinya tidak tahu, karena industri mobil bekas datanya tidak terorganisir. Beberapa teman dari bursa juga menyampaikan bisa turun sampai 80 persen, dan di Auto Value juga turunnya sama sampai 80 persen,” tambahnya.

Namun, berdasarkan data yang diungkapkan, Hendro membeberkan untuk periode Maret atau sebelum penerapan PSBB pihaknya sukses menggaet banyak konsumen.

“Kalau dilihat data bulan Maret, Auto Value jualannya tidak turun malah naik, dan boleh dikatakan yang tertitnggi dalam satu tahun terakhir, mengalahkan peak-nya tahun lalu, bulan Mei pas Puasa. Saat itu kami sudah confidence akan survive, ternyata di akhir Maret dan puncaknya PSBB tiarap semua. Maret naik hampir 70% dari Februari,” tandasnya.

LEAVE A REPLY