ROCKOMOTIF, Jakarta – Banyak pemilik mobil sekarang ini yang menggunakan transmisi matic atau otomatis, terutama di kota-kota besar. Alasannya sederhana karena kaki tidak pegal ketika bertemu kemacetan.
Transmisi matic sekarang ini juga sudah berbeda dengan matic dulu, karena tidak lagi membuat mobil jadi lebih boros bahan bakar. Tapi balik lagi ke penggunanya ya!
Nah, penting juga untuk mengetahui cara merawat mobil matic. Pastinya sedikit berbeda dengan mobil manual. Karena jika sampai bermasalah maka akan keluar biaya yang lumayan mahal lho.
Menurut laman resmi Mitsubishi Indonesia, ada beberapa cara untuk merawat mobil matic agar tetap awet dan tahan lama. Berikut ini ulasan singkat cara merawat mobil transmisi otomatis yang dilansir dari laman resmi Mitsubishi Indonesia.
Ganti oli transmisi
Ini adalah hal yang tidak boleh dilupakan oleh pemilik mobil bertransmisi otomatis. Mengingat kegunaan oli transmisi ini sangatlah vital, untuk melumasi bagian mekanis di dalam sistem transmisi.
Pada perawatan berkala mobil bertransmisi matik, akan dilakukan pengecekan oli transmisi setiap 20.000 km. Jika ditemukan kekurangan pada oli transmisi ini sebaiknya segera ditambah untuk menghindari terjadinya kerusakan pada sistem transmisi.
Baca juga: Tips Membeli Kendaraan dari Acara Lelang
Tapi jangan kaget kalau harga oli matic ini lebih mahal dari oli mesin ya. Apalagi jumlah yang dibutuhkan juga tidak sedikit, jika harus menguras seluruh oli transmisi. Biasanya sekita 7-8 liter. Tapi kalau hanya mengganti saja untuk kendaraan seperti Xpander hanya butuh 3 liter.
Namun menurut Mitsubishi, kendaraan mereka saat ini telah menggunakan pelumas transmisi otomatis long life, yang tidak memerlukan penggantian hingga 100.000 km atau hanya perlu diganti jika digunakan dalam kondisi berat atau ada masalah khusus. Jadi balik lagi kepada penggunaan Anda masing-masing.
Penggantian pelumas ini dilakukan agar sistem transmisi tetap terlumasi dengan baik, karena pelumas juga memiliki masa pakai yang akan berkurang fungsinya seiring waktu pemakaian. Ketika melakukan penggantian oli transmisi, gunakanlah oli yang memang direkomendasikan oleh pabrikan mobil.
Biasakan posisi N saat berhenti
Agar transmisi matik pada mobil tetap awet dan tahan lama sebaiknya perhatikan juga cara penggunaannya. Misalnya ketika berhenti di lampu merah atau macet yang cukup lama, ada baiknya posisikan tuas transmisi pada posisi netral (N). Sebaliknya, jika posisi tuas transmisi di posisi Drive (D) hal ini memicu kanvas kopling mobil terus bergesekan.
Kenali tanda-tanda transmisi matik bermasalah
Ketika merawat mobil bertransmisi otomatis maka Anda juga harus mengenali tanda-tanda jika transmisi matik ini bermasalah. Pertama adalah ketika melakukan perpindahan tuas dari posisi P ke N, atau D, dan R apakah terasa kasar dan ada bunyi keras yang mengganggu. Kalau ada tanda-tanda seperti itu berarti sudah saatnya Anda melakukan pemeriksaan ke bengkel.
Baca juga: Cara Merawat Mobil yang Sering Dipakai Setiap Hari
Tanda lainnya ketika transmisi matik bermasalah bisa dilihat saat memasukkan gigi pada posisi transmisi D atau R kemudian lepas rem. Jika dalam kondisi normal, maka mobil akan langsung bergerak. Jika tidak langsung bergerak itu berarti ada sesuatu pada sistem transmisi matik mobil Anda.
Pada kendaraan Mitsubishi, ada indikator pada meter cluster jika terjadi transmisi menyentak, atau tarikan berat (failsafe). Jika indikator ini muncul berarti tandanya mobil harus dibawa ke bengkel resmi untuk diperiksa lebih lanjut.