Mengapa Pelumas Sintetis Masih Sedikit Populasinya? Ini Penjelasannya!

0
ganti oli

ROCKOMOTIF, Jakarta – Bicara mengenai dunia pelumas di Indonesia atau dunia, saat ini memang masih didominasi oleh pelumas yang berbahan dasar mineral. Padahal, sejak beberapa waktu lalu pelumas berteknologi full sintetis sudah mulai memasuki dunia otomotif. Namun, populasinya tetap masih kalah dengan pelumas yang biasa.

Menanggapi kondisi tersebut, Brahma Putra Mahaya, Junior Technical Specialist HSD Engine Oil PT Pertamina Lubricants, menjelaskan apa yang menjadi penyebab kurang populasi dari pelumas sintetis ini.

“Di dunia mayoritas pelumas masih didominasi oleh Group 2 dan Group 3. Group 2 ini adalah mineral. Kalau hitungan kasarnya, maaf kalau salah, kira-kira di dunia untuk populasi mineral ada 60 persen, sedangkan 40 persen itu baru sintetis. Yang jelas, mineral lebih banyak dipakai baik di Indonesia maupun di dunia,” jelas Brahma Putra Mahaya, dalam diskusinya, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Siap-siap, Polisi Bakal Razia Knalpot Racing Pakai Alat Khusus

Salah satu indikasinya mengapa populasi pelumas sintetis masih sedikit dikarenakan adanya kebijakan di setiap negara. Sehingga, banyak beberapa negara belum menggalakkan penggunaan pelumas sintetis.

“Alasannya, ya karena tidak semua negara ini negara maju. Di Indonesia, kita lihat masih ada kendaraan tahun 70-80an yang masih banyak. Memang kendaraan itu mensyaratkan pelumas dengan teknologi lama. Di dunia pun, kalau di negara maju ya, katakanlah Eropa, Amerika atau bahkan Australia, mereka penggunaan oli sintetis lebih banyak karena mereka lebih konsen terhadap isu lingkungan,” tambah Brahma.

Namun balik lagi, penggunaan oli sintetis ini memang terkendala oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor harga jualnya.

“Penggunaan oli sintetis memang ada faktor diharga jugal, tentu saja ini tergantung pada daya beli masyarakat di negara maju. Mereka sudah mulai peduli atau ada kesadaran tentang lingkungan hidup cukup tinggi. Akhirnya mereka beralih ke pelumas sintetis. Tapi kalau di Indonesia, mohon maaf, kadang kalau disuruh beli pelumas sintetis yang harga satu liternya Rp 200 ribu, mereka masih mikir untuk dialihkan ke kebutuhan yang lain,” paparnya.

LEAVE A REPLY