Kurangi Limbah, Michelin Jual Ban Motor Baru Tanpa Bungkus Plastik

0
Michelin Road 5
Ban untuk motor touring ini dibanderol mulai dari Rp 1,5 juta

ROCKOMOTIF, Jakarta – Masih meragukan kalau ban motor yang dijual tanpa bungkus plastik itu bukan ban baru? Sekarang ini banyak pabrikan ban yang berusaha mengurangi sampah plastik, salah satunya Michelin dengan tidak memberikan bungkus plastik lagi pada ban motor mereka.

Jadi tidak perlu takut kalau beli ban motor yang tidak ada bungkus plastiknya berarti Anda dapat ban bekas pakai. Lagipula menurut Customer Engineering Support Michelin Indonesia, Mochammad Fachrul Rozi bungkus plastik itu tidak berpengaruh pada kualitas ban baru.

Awalnya pabrikan ban itu membungkus ban motor dengan plastik hanya sekedar trik marketing saja, agar terlihat beda dan mencolok dengan bungkus yang mengkilat dan warna warni.

Baca juga: Michelin Usung Tiga Teknologi Baru untuk Ban X Multi Z2

“Sebenarnya tidak ada masalah terhadap kualitas ban,” ujar Mochammad Fachrul Rozi, saat bincang virtual bersama Michelin Indonesia, Sabtu (24/7/2021).

Rozi mengatakan kalau ban motor itu dirancang agar tahan kuat di segala cuaca baik hujan maupun panas di jalan raya yang biasa dialami oleh wilayah tropis di Indonesia. Jadi kalau disimpan di tempat yang benar tanpa dibungkus plastik pun masih aman.

Michelin Indonesia sendiri saat ini sudah memutuskan untuk tidak menggunakan bungkus plastik pada produk mereka. Perusahaan ban asal Prancis ini tidak ingin menambah sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang.

ban michelin daur ulang

Ban Michelin Daur Ulang

Michelin memang sedang mengkampanyekan bahan daur ulang untuk pembuatan ban motor dan mobil. Michelin global terus berupaya untuk mengembangkan ban dari material yang ramah lingkungan dan memiliki aspek keberlanjutan. Seperti menggunakan kembali bahan daur ulang untuk menghasilkan ban baru.

Saat ini Michelin telah menjalankan dengan presentasi penggunaan bahan daur ulang dari ban yang sudah tidak digunakan sebesar 30%.

Head of Public Affairs and Press Relation of Michelin Indonesia, Kartika Susanti mengatakan pemakaian bahan daur ulang itu, bukan berarti recycling ban yang lama menjadi ban baru, tetapi menggunakan chemical yang terkandung dalam ban yang dudah tidak terpakai.

“Untuk sekarang 30 % dari komponen ban menggunakan bahan daur ulang. Jadi ban yang sudah diakhir umurnya itu, prosesnya dipotong-potong dipisahkan dari casing dan kawatnya, kemudian diolah di ambil ekstraknya, diambil carbon blacknya dan oil sebagai material pendukung. Performanya tetap seperti ban baru,” kata Kartika, beberapa waktu lalu.

Michelin menargetkan dapat menggunakan bahan daur ulang 100 % dalam pembuatan ban baru pada tahun 2050 mendatang. Ban-ban Michelin juga dibuat dengan karet alam yang diproduksi dari perkebunan karet alam yang memiliki konsep keberlanjutan dan ramah dengan lingkungan.

LEAVE A REPLY