Pemerintah Revisi Pajak Mobil Hybrid, Harga Jadi Mahal

0
mobil hybrid toyota

ROCKOMOTIF, Jakarta – Revisi aturan PPnBM baru telah diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu dari aturan itu, yakni mengatur tentang pajak mobil hybrid, plug-in hybrid.

Hasil revisi pajak mobil hybrid tersebut menjadikan harga mobil ramah lingkungan menjadi lebih mahal dari sebelumnya.

Aturan barunya tertuang dalam PP 74 tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 73 tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Mesin hybrid hyundai santa fe

Berikut poin revisinya.

– Pasal 26, ada kenaikan kenaikan dari PPnBM 15% dengan DPP 13 1/3%, menjadi PPnBM 15 persen dengan DPP 40% dari harga jual, untuk mobil berikut:

1. Mobil hybrid bensin dengan konsumsi BBM di atas 23 km/liter atau tingkat emisi CO2 kurang dari 100 g/km

2. Mobil hybrid diesel konsumsi BBM di atas 26 km/liter atau tingkat emisi CO2 kurang dari 100 g/km.

Baca juga: Toyota Indonesia Produksi Mobil Hybrid Mulai 2022

– Pasal 27, ada kenaikan kenaikan dari PPnBM 15% dengan DPP 33 1/3%, menjadi PPnBM 15 persen dengan DPP 46 2/3% dari harga jual, untuk mobil berikut:

1. Mobil hybrid bensin dengan konsumsi BBM di atas 18,4 km/liter atau tingkat emisi CO2 kurang dari 100-125 g/km

2. Mobil hybrid diesel konsumsi BBM di atas 20-26 km/liter atau tingkat emisi CO2 kurang dari 100-125 g/km.

– Pasal 36, mobil plug-in hybrid (PHEV) dihapus dari kategori mobil yang dapat PPnBM 15% dengan DPP 0% dari harga jual. Sehingga hanya mobil listrik (BEV) dan FCEV saja.

– Tambahan Pasal 36A, merupakan tambahan keterangan mobil PHEV dengan konsumsi BBM di atas 28 km/liter, dan emisi CO2 maksimal 100 g/km, kena PPnBM 15 persen dan DPP 33 1/3 persen dari harga jual.

– Tambahan Pasal 36B, DPP baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, dan Pasal 36A tidak berlaku, bila tak ada realisasi investasi mobil listrik paling sedikit Rp 5 triliun, dengan ketentuan:

a. Setelah jangka waktu 2 (dua) tahun setelah adanya realisasi

b. Saat industri kendaraan bermotor yang menggunakan teknologi mobil listrik (BEV) mulai berproduksi komersial.

– Selebihnya ada perubahan lanjutan pada pasal 37, 41, 43A, dan 44

– Pasal II menyebutkan, Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal 16 Oktober 2021.

Aturan ini ditandatangan Jokowi sekaligus diundangkan pada 2 Juli 2021. (ana)

LEAVE A REPLY