Pemerintah Setujui Anggaran Kemenhub Sebesar Rp 33,44 Triliun, 3 Poin Ini Jadi Fokus Utama

0
Anggaran kemenhub 2023 akan membenah beberapa hal penting
Anggaran kemenhub 2023 akan membenah beberapa hal penting

ROCKOMOTIF, Jakarta – Pemerintah melalui Komisi V DPR RI telah menyetujui pagu alokasi anggaran Kemenhub 2023 sebesar Rp 33,44 triliun.

Dalam informasi resmi yang dirilis kementerian perhubungan, dana yang diambil dari Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) ini nantinya akan digunakan untuk fokus pengerjaan beberapa aspek.

Setidaknya ada tiga aspek penting yang nantinya akan dijalankan oleh Kementerian Perhubungan dengan anggaran kemenhub 2023.

“Syukur Alhamdulillah kita bisa menyelesaikan rangkaian pembahasan dengan jajaran Komisi V DPR RI. Terima kasih atas dukungan yang diberikan. Segala masukan yang konstruktif dan kritis menjadi masukan bagi kami untuk menjalankan program dengan baik,” ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Adapun tiga fokus pengerjaan yang menjadi prioritas ini nantinya akan dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan adalah peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, penyediaan layanan transportasi yang terjangkau oleh masyarakat, serta transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Berdasarkan inventarisasi kebutuhan anggaran kemenhub 2023, pagu kebutuhan kementerian pada tahun 2023 sebesar Rp.73,84 triliun. Jika dibandingkan dengan jumlah yang dialokasikan sebesar Rp.33,44 triliun, masih terdapat selisih/gap sebesar Rp. 40,4 triliun.

Sebagai upaya mengatasi gap tersebut, Kemenhub akan mendorong berbagai skema pendanaan kreatif non-APBN seperti: optimalisasi PNBP dan BLU, peningkatan investasi swasta, kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), maupun optimalisasi pemanfaatan BMN sektor transportasi.

Ketiga fokus Kementerian Perhubungan tersebut, memang menjadi fokus dari pemerintah. Terlebih untuk transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Beberapa langkah yang telah ditempuh adalah dengan mengadakan armada bus listrik sebagai transportasi massal yang telah diopreasikan di beberapa rute.

Sedangkan sektor peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi masih menjadi isu bersama di mana kecelakaan terkait kendaraan niaga ringan atau besar masih kerap terjadi. Hal ini juga didasari beberapa faktor, seperti human error, sarana dan prasarana serta beberapa faktor lainnya.

LEAVE A REPLY