ROCKOMOTIF, Jakarta – Dalam menempuh jarak 436 kilometer dari Semarang menuju Jakarta via tol trans Jawa, biaya pengecasan NETA V terbukti irit dan sangat ramah di kantong.
Dalam Media Test Drive yang dilaksanakan pada 12-14 Desember 2023 kemarin, tim ROCKOMOTIF tidak hanya menguji kemampuan mobil listrik tersebut untuk mobilitas jarak jauh. Namun, dalam rangkaian kegiatan tersebut juga diselipkan agenda City Touring Kota Semarang di mana produk ini juga harus melewati berbagai kontur jalan dan kondisi lalu lintas.
Berdasarkan data yang diberikan oleh penyelenggara, mereka memberikan data di mana mobil yang kami tumpangi hanya menghabiskan biaya pengecasan NETA V sebesar Rp58.892 dengan total pengisian listrik 22 kWh.
Dari Semarang menuju Jakarta, kami melintasi jalan tol trans Jawa, di mana panitia telah menyediakan tiga titik pemberhentian di KM229 B, KM101, dan terakhir di KM62. Selama perjalanan tersebut, kami melakukan dua kali pengisian baterai di KM229B dan KM62.
Adapun masing-masing biaya pengecasan NETA V pada titik pemberhentian pertama adalah Rp33.228 di mana besaran kWh yang kami isi sebesar 12 kWh. Pada saat berhenti, indikator kapasitas baterai menunjukan 49 persen menjadi 82 persen.
Sementara itu, pada pemberhentian kedua, indikator baterai menunjukkan 52 persen sehingga kami memutuskan untuk kembali mengisi ulang listrik sebesar 10 kWh dengan biaya Rp25.664 sehingga kapasitasnya kembali meningkatn menjadi 73 persen.
Secara keseluruhan, selain mampu menghasilkan pengeluaran pengisian listrik yang lebih ramah di kantong, untuk menekan biaya pengecasan NETA V ini juga kami melakukan metode mengemudi seperti speed konstan di kisaran 60 kpj, lalu menggunakan ac pada level pertama dengan suhu 20 derajat, dan mengatur pola permainan gas sewajar mungkin.
Bila dibandingkan dengan penggunaan mobil bermensin konvensional, memang tidak bisa head to head dikomparasi. Namun, sebagai bahan pertimbangan, penggunaan mobil listrik untuk menjadi teman perjalanan ke wilayah Jawa Tengah masih bisa dilakukan tanpa harus mengkhawatirkan pengeluaran yang membengkak. (*)