ROCKOMOTIF, Jakarta – Komitmen PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dalam aspek keselamatan berkendara diwujudkan melalui kehadiran Isuzu Driver School, di mana setiap driver akan dibekali dengan berbagai pengetahuan dasar.
Dijelaskan oleh Fuad Hasyim Asari, Learning Center and Transformation Department Head PT IAMI, hadirnya program ini memang ditujukan dari perusahaan agar dapat mencetak para pengemudi yang berlisensi dan mahir dalam mengendarai kendaraan niaga yang dikeluarkan oleh IAMI.
“Hadirnya program ini, lahir dari IAMI untuk mencetak driver berlisensi. Sejak dimulai 2023 lalu, adapun yang melatarbelakangai Isuzu Driver School ini karena kami ada di bisnis commercial vehicle, jadi harus ada driver yang berlisensi sehingga walaupun kami jualan mobil, kalau drivernya kurang, jadi tidak optimal,” ungkap Fuad Hasyim, dalam talkshow di sela-sela gelaran GIICOMVEC 2024 di Jakarta (8/3/2024).
Selain itu, masih menurut Fuad Hasyim, di mana dari data yang ia dapatkan, di Indonesia GDP yang tertinggi adalah di sektor transportasi di mana sampai 47 persen dan didominasi lewat angkutan darat.
“Di sisi lain, per tahun 2022 lalu, ada 5,5 juta commercial vehicle dan beberapa tahun terakhir pemilik SIM B1 dan B2 hanya 14 persen, kan ini artinya ada gap besar. Kami melihat dari situ, IAMI bisa mengupgrade driver-driver baru melalui Isuzu Driver School untuk membantu bisnis bersama,” tambahnya.
Sementara itu, terkait prosesnya, ia kembali memberikan penjelasan bahwa ada pelatihan yang diberikan di mana materi yang diberikan adalah terkait dengan teori dan praktek langsung terhadap kendaraan niaga.
“Kita melakukan pelatihan lewat Isuzu Driver School, setelah lulus baru kita kasih Surat Izin Mengemudi, dan kita sesuaikan dengan kendaraan yang kita punya,” imbuh Fuad Hasyim.
Sementara terkait materi yang diberikan oleh tim pengajar, akan menggunakan modul yang memiliki relevansi sehingga para peserta akan mendapatkan keterampilan yang sesuai.
“Kan ada modul, dan bisa dipelajari untuk bahan pelajar. Karena teori lebih sulit dan mereka kurang membaca di mana ini sebagai pemahanan dasar,” pungkasnya.