Penjualan Hyundai Terjun Bebas di Semester Pertama 2024, Ioniq 5 Paling Dalam

0
Penjualan Ioniq 5 pimpin segmen mobil seharga Rp700 jutaan
Penjualan Ioniq 5 pimpin segmen mobil seharga Rp700 jutaan

ROCKOMOTIF, JakartaHyundai Motors Indonesia (HMID) mengalami penurunan penjualan yang signifikan pada semester pertama tahun 2024. Baik penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) maupun penjualan dari dealer ke konsumen (ritel) mengalami penurunan yang cukup drastis.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales Hyundai pada periode Januari-Juni 2024 hanya mencapai 12.044 unit, turun 34,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, penjualan ritel juga mengalami penurunan sebesar 30,6% menjadi 12.636 unit.

Baca juga: Hyundai Panggil Pemilik IONIQ 5 dan IONIQ 6 di Indonesia untuk Pembaruan Software ICCU

Penurunan penjualan ini tidak hanya terjadi pada model konvensional, tetapi juga pada model listrik seperti Hyundai Ioniq 5. Penjualan Ioniq 5 pada semester pertama 2024 anjlok hingga 80,7% dibandingkan tahun sebelumnya alias hanya terkirim 685 unit saja. Sedangkan saudaranya, yakni Hyundai Ioniq 6, terjual ke dealer hanya sebanyak 20 unit.

Bahkan, pada bulan Juni saja, penjualan Ioniq 5 mengalami penurunan sebesar 80,1% dengan hanya terkirim ke dealer sebanyak 173 unit.

Apa Penyebabnya?

Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab penurunan penjualan Hyundai, antara lain persaingan yang semakin ketat dengan hadirnya brand asal China tentunya membuat harga mobil listrik semakin kompetitif termasuk dengan fitur-fitur yang ditawarkan. Pasar otomotif Indonesia semakin kompetitif dengan hadirnya banyak merek baru dan model baru.

Adanya kenaikan suku bunga yang membuat biaya kredit kendaraan menjadi lebih mahal, sehingga mengurangi minat konsumen untuk membeli mobil. Serta terjadi perlambatan ekonomi alias kondisi ekonomi yang kurang stabil juga mempengaruhi daya beli konsumen.

Baca juga: Hyundai Ioniq 5 N Jadi Lambang Baru EV dengan Tenaga Buas

Ditambah lagi keterlambatan penerbitan insentif kendaraan listrik membuat konsumen menunda pembelian mobil listrik. Termasuk belum siapnya infrastruktur untuk kendaraan listrik di Indonesia yang membuat konsumen berpikir dua kali sebelum membeli mobil listrik.

Penurunan penjualan Hyundai turut berkontribusi pada penurunan total penjualan mobil di Indonesia pada semester pertama 2024. Hal ini menunjukkan bahwa industri otomotif sedang menghadapi tantangan yang cukup berat.

Bahkan pihak HMID sendiri mengatakan jika penjualan mobil di Indonesia tahun ini tidak akan menyentuh angka 900 ribu unit, apalagi bisa mencapai satu juta unit seperti tahun-tahun sebelumnya. Prediksi pabrikan Korea ini penjualan mobil tahun ini hanya akan berkisar di angka 800 ribuan unit saja.

LEAVE A REPLY