Bikin SIM Terlalu Mudah Penyebab Tingginya Angka Kecelakaan

0
mudah bikin sim
Prosee pembuatan SIM di Indonesia (foto/Goodnewsfromindonesia.id)

ROCKOMOTIF, Bogor – Ada yang pernah mengurus Surat Ijin Mengemudi (SIM) sendiri? Pasti gampang kan. Kalaupun susah pasti ada jalan belakang yang bikin urusan SIM ini jadi mudah.

Meskipun sekarang ini sudah lebih ketat, tapi tidak bisa dipungkiri jika kemudahan membuat SIM ini turut andil dalam meningkatkan jumlah kecelakaan lalu lintas.

Urusan keselamatan di jalan raya memang menjadi isu yang tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Tapi berkaca dari tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang mencapai lebih dari 98 ribu kasus pada tahun lalu menjadi bukti jika masih banyak yang menyepelekan keselamatan di jalan raya.

Padahal jumlah kecelakaan tahun lalu itu sudah lebih rendah dari tahun 2016. Menurut data dari Kepolisian Republik Indonesia, tahun 2017 terjadi penurunan sekitar 6 persen.

Jika tahun 2016 tercatat terjadi 105.374 kasus, pada 2017 hanya 98.419 kasus di seluruh Indonesia. Dari total kecelakaan itu, tercatat ada 24.213 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Sementara 2016 ada 25.859 orang, dan luka berat, tahun lalu 16.159 orang. Jumlah ini mengalami penurunan, karena di 2016 korban luka berat mencapai 22.939 orang, atau turun 29 persen.

Menurut Sony Susmana selaku Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas ini salah satu penyebabnya adalah kemudahan membuat SIM.

Baca Juga: Belajar Berkendara Aman Menggunakan Suzuki Ignis dan Baleno

“Seharusnya pemohonan SIM lebih diperketat lagi. Sekarang ini sangat mudah mendapatkan SIM, sehingga tingkat kecelakaan menjadi tinggi,” ujar Sony di acara Suzuki Safety Driving Course di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/3/2018).

Lebih lanjut Sony juga mengatakan jika saat mengajukan perpanjangan SIM seharusnya dicek kembali apakah orang itu masih memiliki kelayakan menggunakan kendaraan atau tidak.

“Seharusnya setiap perpanjang lima tahun sekali itu dicek lagi apakah masih layak mengemudi atau tidak. Jangan seperti sekarang yang terlalu mudah,” tambahnya.

Sony Susmana memberikan instruksi cara berkendara aman kepada jurnalis

Faktor Kelaikan Jalan

Tak hanya itu, Sony juga menekankan pada sisi kelaikan jalan raya yang harus diperhatikan. Pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan (DIshub) harus berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk selalu mengecek kelaikan infrastruktur.

“Dishub jangan hanya mengurus angkutan umum saja, tetapi memperhatikan infrastruktur seperti jalan raya dan lain sebagainya. Karena ini juga faktor yang mempengaruhi dalam menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas,” jelas Sony.

Sekarang ini menurut Sony banyak anak muda yang baru bisa mengendarai mobil atau motor dan menjadi penyumbang angka kecelakaan di jalan raya.

“Biasanya karena mereka masih baru bisa nyetir, jadi belum punya skill atau pengalaman di jalan raya. Di sini pentingnya pelatihan safety driving atau defensive driving bagi pengemudi pemula. Selain tentunya semua yang berkaitan juga diperkuat lagi,” tutupnya.

LEAVE A REPLY