ROCKOMOTIF, Jakarta – Ada dua jenis karakter dalam pengendalian mobil, yakni understeer dan oversteer. Keduanya memiliki pengendalian yang berbeda untuk mengantisipasi. Dalam teknik pengendalian mobil understeer, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Salah satunya adalah teknik mengangkat gas dengan perlahan guna meredam kecepatan mobil ketika berbelok.
“Ketika dalam kondisi tersebut, hal pertama yang kita lakukan adalah mengangkat pedal gas dengan perlahan, tetapi jangan juga langsung ‘dilepas’ semua. Dengan kondisi seperti itu, mobil akan lebih mudah dikontrol untuk dibelokkan. Dan ketika mobil sudah bisa dibelokkan, mulailah melakukan koreksi setir sedikit demi sedikit,” ujar Anjasara Wahyu, peslalom sekaligus anggota tim safety driving IMI DKI.
Pembalap yang juga pernah mencatatkan namanya sebagai Juara Nasional Slalom kelas A 2017 ini menambahkan, ketika dalam kondisi understeer, maka pengemudi jangan panik dan tidak boleh melakukan pengereman mendadak. Hal tersebut dikarenakan dapat menyebabkan mobil terkunci dan tidak bisa diantisipasi lagi.
Baca juga: Kenali Pentingnya Fungsi Defogger Pada Mobil Anda
“Karena saat kondisi mobil understeer, lalu ditambah rem mendadak, maka mobil akan semakin understeer dan tidak bisa berbelok. Kebiasaan seperti ini yang kadang membuat pengemudi mengalami indisen. Sebab, rem mendadak justru akan membuat kondisi understeer akan lebih sulit diantisipasi,” tambahnya.
Sejatinya, kondisi understeer tersebut dikarenakan mobil lebih cenderung berjalan lurus ketika hendak berbelok. Gampangnya, kondisi mobil tidak mengikuti racing line, justru malah melebar ke sisi terluar lintasan, sehingga butuh antisipasi khusus untuk menaklukannya.
“Caranya dengan angkat gas pelan-pelan, kondisi setir tetap berbelok sedikit ke kanan, setelah itu baru dikontrol sepenuhnya untuk melakukan belokan ke kanan,” tandas Anjasara Wahyu.
