ROCKOMOTIF, Purwakarta – Dalam peresmian fasilitas pelatihan keselamatan pengemudi Hino di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (27/01/2022), juga dihadiri oleh senior investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Achmad Wildan.
Dalam sambutannya tersebut, pria yang sudah malang melintang di dunia keselamatan berkendara ini merasa salut dengan fasilitas yang dihadirkan oleh PT Hino Motors Sales Indonesia tersebut.
Pasalnya, untuk memberikan pelatihan keselamatan pengemudi Hino, PT HMSI juga turut menghadirkan latihan kepada pengemudi untuk menghadapi situasi blind spot. Menurut Wildan, situasi tersebut kerap menjadi salah satu faktor utama kecelakaan kendaraan niaga yang notabene memiliki dimensi yang besar dan panjang.
“Saya kaget pada saat melihat area ini, menurut saya ini luar biasa sekali,” buka Wildan, dalam sambutannya.
Salah satu hal yang membuatnya kagum adalah adanya pelatihan bagi driver kendaraan besar dalam menghadapi kondisi blind spot. Hal ini menurutnya menjadi salah satu faktor terbesar penyebab kecelakaan yang dialami oleh pengemudi.
“Saya ambil contoh di bus Transjakarta yang jumlahnya kurang lebih telah mengalami 1.000 kecelakaan sepanjang Januari – November 2021. Mayoritas, kecelakaan yang dialami oleh mereka adalah karena masalah blind spot pada saat keluar dari koridor. Ini jadi PR besar, jadi kita diskusi untuk menangani hal ini,” tambah Wildan.
Dengan adanya fasilitas pelatihan keselamatan dalam berkendara di Hino Total Support Training Center, Purwakarta, Jawa Barat, pihak PT HMSI menghadirkan latihan untuk menghadapi kondisi blind spot.
“Di sini ada (pelatihan blind spot), dan memberikan edukasi kepada pengemudi. Kecelakaan truk yang sering kali terjadi karena masalah pengemudi truk tidak bisa mengantisipasi saat ingin pindah lajur,” terangnya.
Sementara itu, biasanya latihan yang diberikan oleh balai pelatihan hanya sebatas bagaimana melakukan teknik pengereman yang benar. Padahal, hal tersebut menurut Wildan juga harus diimbangi dengan kepiawaian pengemudi untuk mengantisipasi kondisi blind spot.
“Kalau pelatihan tentang mengerem, itu mungkin gampang. Tetapi, untuk kondisi blind spot itu susah, dan Alhamdulillah di sini (HTSTC) ada,” tambahnya.
Dan yang menurutnya paling penting, dalam pelatihan tersebut PT HMSI juga turut membekali para pengemudi ini dengan hal lainnya yang membuat kematangan dalam dalam berkendara.
“Hino mengajarkan praktik inspeksi, jadi banyak pengemudi pas naik ke kendaraan langsung naik saja tanpa melakukan inspeksi terlebih dahulu. Tapi pada pelatihan ini mereka juga diajarkan untuk bagaimana menjalankan praktik inspeksi,” tandas Wildan.