Toyota C-HR Hybrid Tinggal Mencari Tanggal Baik

0
toyota C-HR
Toyota C-HR Hybrid saat diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia Auto Show (GIIAS) 2017 bulan Agustus lalu

ROCKOMOTIF, Jakarta – Toyota C-HR Hybrid sudah siap mengaspal di Indonesia tahun depan. Crossover hybrid ini kabarnya sudah tinggal menunggu kepastian turunnya peraturan mengenai low carbon emission vehicle (LCEV).

Lantas mengapa varian Hybrid yang justru dibawa oleh Toyota ke Indonesia, bukannya mesin bensin turbo? Menurut Edward Otto Kanter, Vice President Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Toyota memang masih menunggu apa saja yang diatur dalam peraturan LCEV tersebut.

Namun Edward menegaskan jika nantinya memang sesuai yang diharapkan oleh Toyota dalam hal ini TMMIN sebagai produsen mobil Toyota. Bukan tidak mungkin jika mobil hybrid atau listrik menjadi murah harganya. Atau paling tidak harganya sama dengan mesin bensin.

“Ya, kita tunggu dulu seperti apa nanti isinya (peraturan LCEV), baru nanti kita siapkan produknya. Untuk pastinya ya kita ikuti tren pasar sekarang saja,” ucap Edward saat acara Toyota Year End Media Gathering di Jakarta (12/12).

Edward memang tidak memastikan namun juga tidak menampik jika C-HR untuk pasar Indonesia nanti adalah versi hybrid. “Ya sekarang trennya kan crossover dan hybrid, ya kamu kira-kira sendirilah barangnya seperti apa,” ujarnya sambil tertawa.

Baca Juga: Ekspor Toyota Lampaui Target Tahun Ini, Fortuner Nomor Satu

Crossover dan hybrid ya berarti C-HR hybrid kan? Jadi tinggal tunggu saja tanggal baik dari Toyota Astra Motor (TAM) kapan mobil ini akan resmi meluncur. Yang pasti dari TMMIN sendiri sudah ada sinyal jika nantinya C-HR hybrid ini akan diproduksi di pabrik Karawang Plant 2.

Hybrid Laku Apa Nggak?

Toyota C-HR sendiri memiliki dua pilihan mesin. Produk global ini sudah dijual di Eropa dan Jepang dengan mesin bensin 1.2L turbo dan juga mesin 1.8L hybrid.

Kira-kira kalau nanti C-HR Hybrid ini meluncur di Tanah Air bakal laku apa nggak ya? Seandainya pun harganya sama atau bahkan lebih murah dari mobil bensin milik kompetitornya, sepertinya mindset konsumen Indonesia masih susah dipisahkan dari mesin konvensional.

Belum lagi hybrid berarti ada baterai, nah baterai ini seperti apa perawatannya. Dan juga garansinya bagaimana? Pasti masih banyak konsumen yang berpikir seperti itu. Jadi sebenarnya tugas Toyota masih banyak selain hanya memproduksi dan menjual mobil saja.

LEAVE A REPLY