ROCKOMOTIF, Malang – Toyota Indonesia berkolaborasi dengan Museum Angkut untuk memberikan edukasi mengenai sejarah Toyota Kijang di Indonesia. Ini merupakan CSR PT Toyota Astra Motor (TAM) untuk memberikan edukasi pengetahuan otomotif kepada pengunjung Museum Angkut di Batu, Malang.
“Museum Angkut mempunyai konsep edukasi, hiburan, dan kebudayaan. Kami melihat konsep Museum Angkut mempunyai kesamaan dengan filosofi CSR Toyota, sehingga ada kesempatan bagi kedua pihak untuk melakukan kolaborasi dalam bidang edukasi pengetahuan otomotif,” ujar Vice President Director TAM, Henry Tanoto dalam acara peresmian kerjasama dan pembukaan booth khusus Toyota di Museum Angkut, Senin (20/12).
Museum Angkut Nasional merupakan museum transportasi pertama di Indonesia dan Asia. Yang menggabungkan elemen edukasi, budaya dan hiburan. Sejak 2014 lalu, museum ini telah menampilkan sejarah perkembangan produk otomotif dari berbagai belahan dunia, baik dalam bentuk asli maupun replika.
Baca Juga: Toyota Yaris dan Vios Baru Siap Hadir Tahun Depan
Teknologi Multimedia
Di Museum Angkut, Toyota menempati booth khusus seluas 132 m2. Yang diisi dengan display 2 unit kendaraan Toyota Kijang sebagai mobil legendaris di otomotif Indonesia. Serta adanya multimedia corner yang berisi berbagai pengetahuan tentang otomotif.
Interior booth Toyota dirancang menarik dan nyaman. Booth ini juga menampilkan satu unit Toyota Kijang Generasi I dan Kijang Generasi 6 (Innova) dalam bentuk body cut. Agar pengunjung dapat melihat secara lebih rinci fitur mobil ini.
Transfer pengetahuan dan informasi di multimedia tersebut antara lain mengenai teknologi kendaraan secara umum. Ada juga edukasi tentang proses industri manufaktur (pembuatan kendaraan). Hingga sejarah industri otomotif nasional, maupun program smart driving tentang tata cara berlalu lintas yang aman, baik, dan benar.
“Harapannya, kerjasama berupa sharing information ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan para pengunjung Museum Angkut. Dan masyarakat Batu, Malang mengenai perkembangan industri otomotif nasional serta tata cara berlalu lintas yang aman,” tutup Henry.
