ROCKOMOTIF, Jakarta – Isu mengenai kendaraan listrik beberapa waktu belakangan ini cukup ramai di kalangan pelaku industri otomotif Tanah Air. Pasalnya banyak pihak yang menuntut untuk segera dikeluarkannya peraturan mengenai kendaraan ramah lingkungan ini.
Nyatanya, tak sedikit juga pihak atau pelaku industri otomotif yang masih pesimis tentang masa depan kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya datang dari penguasa pasar sepeda motor di negeri ini, Honda.
Melalui Thomas Wijaya selaku Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) pihaknya mengakui masa depan kendaraan listrik terutama motor listrik masih belum bisa diterima oleh konsumen. Alasannya sederhana, infrastrukturnya masih belum siap.
“Sekarang kita masih melihat seperti apa respon dari konsumen nih, masih melihat potensi dari pasarnya dulu. Tergantung nih marketnya akan seperti apa, masih belum kelihatan,” ujar Thomas di acara buka puasa bersama media di Jakarta, Jumat (25/6).
Lebih lanjut Thomas mengatakan jika banyak faktor juga yang membuat motor listrik ini belum bisa diterima konsumen Indonesia. Tentunya selain infrastruktur tapi juga masalah kebiasaan.
Baca Juga: Tiap Hari Ada 90 Orang Lebih Beli Motor Honda Di IIMS 2018
“Orang Indonesia kan kalau beli motor masih senang mainin gas, merasakan sensasi berkendaranya. Kalau pakai motor listrik kan sensasinya enggak sama. Knalpotnya aja enggak ada, artinya kan tidak ada suaranya,” tambahnya.
Sensasi berkendara seperti itu yang masih sulit diterima oleh masyarakat Indonesia. Apalagi masih banyak pemotor yang gemar memodifikasi bagian knalpotnya biar suaranya lebih kencang.
“Sekarang bagaimana mau dapetin sensasinya, suaranya aja enggak ada. Belum lagi kalau mau ngecharge baterainya belum ada sarana charging station di sini,” lanjut Thomas.
Isu Keamanan dan Limbah
Satu lagi menurut Thomas adalah masalah keamanan pada baterainya sendiri. Karena motor listrik pasti baterainya high voltage.
“Harus benar-benar diperhatikan keamanan saat penggunaan, pengisian. Belum lagi masalah limbah, jangan sampai Indonesia menjadi negara yang penuh dengan limbah baterai,” imbuhnya.
Saat ini untuk motor listrik memang masih butuh proses yang panjang. Untuk kapannya Thomas masih belum tahu akan berapa lama.
Baca Juga: Honda PCX Hybrid Ini Bukan Plug-in Hybrid
“Akan banyak yang berubah, terutama masalah perubahan perilaku konsumen. Kita melihat saat ini prosesnya masih sangat panjang,” jelasnya lagi.
Yang terakhir Honda masih menunggu masalah regulasi dari pemerintah soal kendaraan listrik ini melalui Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI).
Jadi jangan berharap motor listrik akan cepat beredar di Indonesia ya! Kalaupun peraturan sudah ada, tetap peranan konsumen itu nomor satu di mata produsen.