ROCKOMOTIF, Bali – Suzuki Ertiga generasi terbaru memang sudah mengaspal sejak IIMS 2018 di bulan April lalu. Tapi ROCKOMOTIF berkesempatan melakukan pengujian pada All New Suzuki Ertiga ini di Pulau Dewata pada akhir Juni lalu.
Dalam pengujian kali ini, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberikan kesempatan kepada media untuk mengetes konsumsi bahan bakar (BBM) All New Ertiga ini. ROCKOMOTIF mendapat jatah mobil bertransmisi manual.
Oh iya, semua tipe yang disediakan adalah Ertiga GX dengan pilihan transmisi otomatis dan manual. Rutenya adalah berkeliling dari Kuta ke wilayah Bali Selatan.
Kontur jalan yang bermacam-macam membuat pengujian kali ini menjadi pas untuk mewakili kondisi jalan di Indonesia.
Baca juga: Kapan Jimny Baru Masuk Indonesia? Ini Kata Suzuki
“Bali Selatan cukup padat lalu lintasnya, juga punya destinasi wisata dengan kontur jalan menanjak yang terjal,” ujar Harold Donnel Head of Product Development & Marketing Research PT SIS sebelum Liga Irit ini dimulai, Kamis (28/6/2018).
Metode Full to Full
Metode yang digunakan oleh SIS pun full to full bukan hanya mengandalkan dari MID saja. Nah, berbeda dengan tantangan irit-iritan lain kan.
Para peserta juga mengemudi dengan kondisi keseharian. Tutup tangki mobil ditutup dengan stiker demikian juga dengan tombol AC di dashboard. Hal ini agar pendingan udara tetap dihidupkan selama perjalanan.
“Jadi tidak ada trik matiin AC, jendela dibuka dan segala macam. Semua seperti kita berkendara sehari-hari,” tambah Harold.
Baca juga: All New Suzuki Ertiga Laris Manis, Jadi Inden Deh
Rute yang lalui adalah Kuta-Pantai Pandawa-Patung Garuda Wisnu Kencana-Omnia Dayclub-kembali ke Kuta. Dari GWK menuju ke Omnia, para peserta diharuskan memutar melalui jalan tol Bali Mandara. Tujuannya agar rute tol bisa menjadi rute pengetesan lomba irit ini.
Para peserta diberi kebebasan untuk memilih jalan yang akan dilalui, hanya berbekal dengan peta di smartphone saja. Sehingga jarak tempuh setiap kendaraan yang terekam di odometer berbeda-beda.
Macet, Jalan Menanjak, dan Jalan Tol
Kondisi jalan begitu lepas dari hotel sudah disuguhkan dengan kemacetan khas kawasan Kuta. Jalan baru bisa agak kencang setelah masuk di Bypass Ngurah Rai. Tapi menuju Pantai Pandawa melalui Universitas Udayana, sepanjang jalan adalah tanjakan dan turunan.
Di sini terasa tarikan Suzuki Ertiga yang responsif ketika diajak menanjak. Padahal dengan lomba irit, kami tidak menekan penuh pedal gas, hanya pelan-pelan saja biarkan mobil mengatur kecepatannya dengan stabil. Tujuannya tentu agar tidak boros BBM.
Begitu juga menuju kawasan GWK, jalur di Bali Selatan ini memiliki kontur yang serupa. Penuh dengan tanjakan dan jalan yang relatif sempit. Baru ketika menuju Omnia Dayclub ini kestabilan dan kenyamanan Ertiga baru diuji.
Oh iya, saat pengujian ini rata-rata semua mobil diisi oleh empat orang dewasa ya. Setelah puas menikmati sunset di Omnia, kami pun bergerak kembali menuju Kuta. Di sini juga masih disuguhkan dengan kemacetan dan juga jalan tol.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Suzuki Enggan Jadikan Ertiga Sebagai Taksi
Meski jalan tol kosong tapi kami tetap menjaga agar mobil berada di putaran mesin ideal yaitu 1.500 sampai 2.000 rpm. Jika tidak maka pasti tidak akan menghasilkan konsumsi BBM yang irit. Hal ini berarti di jalan tol pun kami hanya melaju di kecepatan 60-70 km/jam saja.
Hasilnya Di Atas 20 Km/Liter
Hasilnya, untuk transmisi manual konsumsinya mencapai 20,85 kilometer per liter dengan total jarak tempuh 101,9 kilometer. Sedangkan untuk transmisi otomatis, 23,15 kilometer per liter dengan jarak tempuh 85,7 kilometer.
“Pengujian ini menggunakan metode full to full, jadi bukan berdasarkan pada angka rata-rata yang tercatat di meter cluster,” kata Harold.
Menurut Harold, All New Suzuki Ertiga juga telah menjalani pengetesan konsumsi bahan bakar yang dilakukan oleh PT2MP dengan hasil 18,09 kilometer per liter (manual) dan 16,73 kilometer per liter.
Harold menambahkan bahwa improvement yang dilakukan pada Suzuki Ertiga dengan platform baru HEARTECT mampu mengurangi bobot kendaraan lebih ringan 50 kilogram dibanding model sebelumnya.
“Selain mesin baru yang lebih bertenaga dan hemat bahan bakar, platform HEARTECT inilah salah satu yang membuat konsumsi bahan bakar Suzuki Ertiga lebih hemat 3,3 persen dibanding model sebelumnya,” tutupnya.
Jadi jelas kan kenapa Ertiga yang baru ini bisa lebih irit dari generasi sebelumnya. Pengujian ini juga pakai metode full to full ya, jadi jauh lebih akurat dari hanya menggunakan MID.