ROCKOMOTIF, Serpong – Banyak yang heran dan bertanya kenapa mobil keluaran sekarang ini, ketika terjadi tabrakan, bagian depannya mudah ringsek. Ternyata, bukan karena kualitas yang dibuat menurun, tetapi sengaja untuk meningkatkan keamanan penumpangnya.
Fisik mobil memang jadi rusak, tetapi pengemudi dan penumpang di dalam mobil itu bisa selamat, minimal dapat meminimalisir fatalitas cidera.
“Ini namanya penggunaan crumple zone. Jadi terobosan yang dipakai oleh produsen otomotif di dunia untuk mengurangi cidera yang ditabrak dan juga yang di dalam mobil,” ujar Taqwa Suryo Swasono pemilik bengkel Garden Speed di ICE, BSD, Tangerang, Selasa (7/8/2018).
Baca juga: Aturan Ganjil Genap Berlanjut Setelah Asian Games? Ini Kata Kakorlantas
Taqwa melanjutkan, selain crumple zone, teknik kedua yang membuat mobil zaman now lebih aman, yaitu engine mounting yang didesain sedemikian rupa agar saat terjadi tabrakan mesin mobil mudah jatuh ke depan, tidak ke arah penumpang di kabin mobil.
“Mobil sekarang ringkih padahal penumpangnya di kabin lebih aman, tabrakan sedikit mesin jatuh tapi di kabinnya aman, majority dari monokok frame sehingga mobil yang aman Eropa, dia yang leading sehingga semua melihat dia,” ungkap Taqwa.
Mobil Yang Aman Pasti Bobotnya Berat
Taqwa melanjutkan jika sekarang ini patokan sebuah mobil itu aman atau tidaknya merunut kepada hasil dari uji tabrak. Karena saat pengujian itu, mobil benar-benar diuji dengan kondisi mesin mati tapi kunci kontak menyala.
“Gunanya agar semua fungsi keamanan yang ada di mobil tersebut bisa tetap aktif saat terjadi tabrakan,” jelasnya.
Taqwa menambahkan lagi jika mobil yang aman sekarang ini hampir semua memiliki bobot yang kuat. Sebab material monokoknya harus kuat, harus tahan melindungi penumpang. Seperti pada DFSK Glory 580 yang sudah mendapat rating keselamatan bintang 5 di Eropa dan China.
“Untuk mobil seperti Glory 580 ini, wajar saja karena bobotnya mencapai 2 ton. Bisa dilihat dari hasil uji tabrak kondisi pada pilar A masih aman, tidak banyak mengalami pergeseran. Kecuali mobil super sport seperti Lamborghini atau Ferrari yang semua pakai serat karbon,” kata dia.
Material seperti ini memang sangat kuat, namun ada harga yang harus dibayarkan oleh konsumen. Karena material dari serat karbon saat ini masih tergolong sangat mahal, sehingga sangat jarang mobil-mobil produksi massal yang menggunakannya.
Material ini hanya dipakai oleh produsen mobil-mobil supercar atau mobil premium dengan harga yang sangat fantastis.