Industri Aftermarket Coba Bertahan Dengan Penjualan Online

0
pelaku industri aftermarket beralih ke market place

ROCKOMOTIF, Jakarta – Pandemi Covid-19 memukul semua pelaku usaha, tidak terkecuali para pebisnis aftermarket di industri otomotif. Ya, para pelaku usaha komponen aftermarket ini juga harus mematuhi adanya PSBB dengan menutup toko mereka.

Untuk itu, menurut National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) hampir semua pelaku industri modifikasi sudah mengubah cara berjualan mereka melalui online platform dan market place. Peran NMAA dan Indonesia Modification Expo (IMX) dalam hal ini adalah mempertemukan pasar yang potensial untuk produk aftermarket atau jasa modifikasi dengan salah satu market place terbesar di Indonesia, Tokopedia.

Terbukti dari meningkatnya nilai transaksi penjualan kategori otomotif di Tokopedia yang sejak 2019 lalu sampai saat ini mencapai 22 kali lipat. Yoong Motor Group yang merupakan spesialis di lampu aftermarket sudah beberapa bulan ini menggalakkan penjualan secara online.

“Konsep penjualan online yang kami lakukan juga dibarengi dengan program promo. Misalnya untuk setiap pembelian headlamp kami beri gratis fog lamp,” ujar Yomin Sugianto, punggawa Yoong Motor Group, seraya menyebut jika strategi tersebut tak membuat penurunan penjualan tak terlampau signifikan.

Baca juga: IMX 2020 Jadi Super Ekosistem Modifikasi Online Oleh Tokopedia

Sementara itu, V-Kool Indonesia memperkuat penetrasi penjualannya dengan sistem jemput bola. “Penjualan kita bergantung pada penjualan otomotif. Secara internal kita lakukan perbaikan ke dalam. Sales giat service dan jemput bola tidak bisa santai. Kita jemput bola kami bisa pasang ditempat dengan tetap patuhi protokol kesehatan,” ujar Lianto Winata, Business Development Director PT V-Kool Indo Lestari.

industri aftermarket

Hal senada juga dilakukan workshop spesialis interior Vertue Concept. “Untuk penggantian interior mobil, konsumen tidak perlu keluar rumah. Dengan perjanjian, tim kami yang akan membongkar pasang interior mobil di lokasi konsumen dan mengerjakannya di workshop. Selain itu saat ini kami juga melayani fogging interior mobil di rumah konsumen, yang bisa menjaga interior mobil tetap bersih dan sehat,” bilang Edy, pendiri Vertue Concept.

Sebagai perusahaan multinasional, Pioneer Indonesia juga mengikuti anjuran Pemerintah untuk #workfromhome bagi semua pekerjanya. Karena itu sejak akhir Maret, Pioneer Indonesia memacu penjualan produknya secara online dan melalui market place seperti Tokopedia.

“Belum lama ini kami juga merilis produk baru secara online agar konsumen memiliki pilihan produk yang lebih beragam. Produk barunya merupakan Pioneer Smart Unit Receiver yang berbasis Android. Dengan layar 8 inci yang bisa dilepas dan digunakan sehari-hari selayaknya tablet,” jelas Adi Wijaya selaku Brand Manager Pioneer Indonesia.

LEAVE A REPLY