Anjasara Wahyu Man of The Match Meikarta Sprint Rally 2020

0
Meikarta sprint rally

ROCKOMOTIF, Jakarta – Gelaran Meikarta Sprint Rally yang berlangsung akhir pekan kemarin (31 Okt – 1 Nov 2020), memberikan sebuah cerita baru dalam penyelenggaraannya. Terlebih pada pertarungan yang terjadi di atas lintasan, ada seorang pereli yang tampil begitu dominan.

Pereli The Beagle Jogjakarta yang turun di Kelas F.1, Anjasara Wahyu bersama Ibenzani menjadi Man of The Match. Hal ini dikarenakan hasil yang didapatkan begitu impresif lantaran bisa menempati posisi kedua pada kejuaraan umum.

Jika melihat hasil yang dirilis oleh penyelenggara, dari hasil yang diraih sepanjang 5 SS, Anjasara Wahyu menorehkan waktu tercepatnya 12 menit 30,4 detik. Yang mengejutkannya adalah, total waktu tersebut mengalahkan beberapa peserta di Kelas M yang notabene menggunakan mobil 4 Wheel Drive seperti Mitsubishi Evo dan Subaru.

Bahkan, saat SS 1 sampai SS 3 yang digelar pada Sabtu (31/10/2020), Anjasara juga berhasil meninggalkan pereli kawakan Rifat Sungkar yang menggeber Mitsubishi Xpander AP4. Selama 3 SS berlangsung, Rifat kalah 2 detik dari Anjasara yang menggeber Toyota Etios Valco.

Baca juga: Anjasara Wahyu Targetkan Muridnya untuk Bawa Pulang Piala

“Kalau dibilang kenceng, enggak juga. Saya mengemudikan mobil reli selayaknya biasa aja. Tapi ya mungkin lagi beruntung aja kayaknya. Karena semangat tim juga yang membuat saya semangat, karena saya bersama The Beagle Rally Team serta Yogyakarta Rally Team, mampu memberikan semangat yang luar biasa,” ujar Anjas, Sabtu (31/10/2020).

Bukan hanya pada Meikarta Sprint Rally, tetapi sebelum gelaran ini dimulai Anjas juga berpartisipasi pada Tropical Sprint Rally. Hasilnya, ia tembus dan menempati posisi kesembilan pada kejuaraan umum.

Namun lagi-lagi, pereli sekaligus peslalom internasional ini tetap merendah. Ia berdalih ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil dari Meikarta Sprint Rally 2020. Terlebih dengan dua kondisi medan yang memadukan antara aspal dan tanah, tentu akan memberikan dampak yang berbeda pada karakteristik mobil reli.

“Kemarin itu menurut saya, saya hoki karena Kelas M itu terkendala hujan. Sedangkan saya pas start belum hujan, jadi mungkin mereka mendapat kondisi yang berbeda dengan saya. Kalau secara perbandingan memang pada Tropical Sprint Rally, kelas M sedikit dan didominasi oleh kelas J. Sedangkan di Meikarta Sprint Rally, kelas M lebih banyak,” tambah Anjasara Wahyu.

Baca juga: Mitsubishi Xpander AP4 Jalani Tes Lewat Latihan Bersama Sprint Rally

Dari 5 SS yang dilangsungkan, Anjas, sukses mencetak waktu tercepatnya pada SS 5 di mana ia menyelesaikan satu putaran dengan total waktu 2 menit 10 detik. Ada penyesuaian lintasan, karena penyelenggara akhirnya memutuskan untuk meniadakan medan tanah karena tidak memungkinkan untuk dilintasi oleh mobil peserta. Jika dikomparasi dengan pereli yang bertarung di kelas M, waktu yang dicatatkan Anjas masih unggul tipis.

Dari lima pereli yang bertarung di kelas M1, Dony Oekon pereli Banteng Motorsport yang menggeber Subaru Impreza, mengemas waktu tercepat pada SS 5 dengan 2 menit 10,4 detik, kemudian Rifat Sungkar dengan total waktu tempuh 2 menit 11,1 detik dan Haji Atuy di tempat ketiga dengan perolehan 2 menit 15,3 detik.

Memang hasil tersebut tidak bisa dijadikan patokan resmi. Namun, salah satu hal yang pasti adalah performa Anjasara Wahyu tidak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun terbilang sebagai anak bawang di ajang Sprint Rally, Anjas memang masih butuh beberapa penyesuaian. Dengan keberhasilan tersebut, Anjas juga tidak boleh jumawa karena apa yang dihasilkan tersebut belum diikuti oleh semua pereli yang biasa ngegas di ajang Kejurnas.

LEAVE A REPLY