ROCKOMOTIF, Jakarta – Meski dihantam badai pandemi covid-19 dan kelangkaan microchip, namun penjualan Tesla tetap meningkat drastis jika dibandingkan pada tahun 2020.
Sepanjang 2021, penjualan Tesla melonjak sebesar 87 persen atau berhasil mengukuhkan penjualan 936.172 unit. Sementara pada 2020, perusahaan otomotif yang dipimpin oleh Elon Musk ini hanya menjual sebesar 499.647 unit kendaraan.
Secara keseluruhan, adapun model yang menjadi penyumbang terbesar ditopang oleh Model 3 yang mencatatkan penjualan sebesar 911.208 unit. Sementara Model S dan Model X, menyumbangkan angka sebesar 24.964 unit.
Salah satu momen terbaik dari torehan tersebut adalah pada kuartal keempat di mana mereka berhasil mengirimkan mobil ke konsumen sebesar 308.600 unit.
Total tersebut juga mengalami lonjakan yang begitu besar karena pada kuarta ketiga, mobil yang mereka kirimkan sebesar 241.300 unit.
Rupanya, beberapa masalah yang terjadi di sektor industri otomotif seperti kelangkaan microchip tidak memengaruhi performa penjualan mereka.
Justru, dengan kondisi tersebut ajaibnya Tesla dapat meningkatkan produksi secara signifikan melalui pabrik mereka yang berada di Shanghai.
Berbekal hasil yang baik tersebut, penjualan Tesla ini diperkirakan akan meningkat pada 2022. Salah satu penopangnya adalah kapasitas produksi dua pabrik mereka di Jerman dan Texas yang akan memproduksi SUV Model Y.
Sementara itu, dalam beberapa waktu mendatang Tesla juga masih perlu memulai untuk membangun model Cybertruck. Pasca pengenalan model tersebut, tanggapan dari industri otomotif mendapatkan masukkan yang beragam mulai dari yang pro dan yang kontra.
