Suzuki Ignis Sudah Capai 14 Ribu Unit, Kapan Diproduksi Lokal?

0
suzuki ignis

ROCKOMOTIF, Jakarta – Hanya dalam waktu kurang lebih 8 bulan, Suzuki Ignis sudah berhasil merajai pasar city car di Indonesia. Terbukti hasil penjualan Ignis mencapai 14 ribu lebih di tahun 2017 kemarin.

Angka penjualan wholesales Ignis menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotora Indonesia (Gaikindo) tercatat 14.157 unit. Sementara kompetitor terdekatnya hanya Honda Brio yang terjual 10.580 unit, tapi baru saja kena recall. Sabar ya buat pemilik Brio.

Dengan melihat kesuksesan Ignis di Indonesia, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) seharusnya tidak lagi mengimpor utuh mobil kecil ini dari India. Seharusnya sih sudah bisa dirakit lokal di pabrik Suzuki di Tambun atau Cikarang.

Tapi menurut Donny Saputra, 4W Marketing Direktur PT SIS hal ini masih diperlukan studi lebih mendalam lagi. “Kalau kita bicara lokalisasi itu kan investasi yang sangat besar. Angkanya itu bisa mencapai Rp 3 triliun lebih,” jelas Donny di sela peluncuran Ignis Sport Edition, Jumat (26/1).

Baca Juga: Harga Suzuki Ignis Sport Edition Mulai Rp 151,5 Juta

Donny menambahkan juga untuk melokalkan sebuah produk yang pertama harus dipelajari juga adalah bagaimana bisa mempertahankan pasar produk ini di Indonesia.

“Jadi kalau kita bisa buktikan, jualan tetap atau nambah lebih gampang untuk kita bernegosiasi dengan kantor pusat (principal). Kemudian yang kedua, bagaimana kita bisa membentuk market yang ada, dan ketiga arah perkembangan regulasi,” tambah pria bertubuh tinggi besar ini.

Donny memberikan contoh regulasi bergantinya dari Euro 2 ke Euro 4 dan juga mobil listrik yang nantinya akan menentukan arah pasar ke depannya. Jadi intinya SIS masih menunggu kelanjutan regulasi pemerintah juga nih, sama seperti pabrikan yang lain.

14 Ribu Belum Cukup

Menurut Suzuki, angka 14 ribu unit Ignis yang terjual di tahun 2017 tidak bisa jadi patokan apakah mobil ini sudah bisa diproduksi lokal di Indonesia atau tidak.

Karena menurut Makmur selaku 4W Sales Director PT SIS untuk sebuah mobil yang diproduksi lokal tidak bisa ditentukan hanya dari jumlah unit yang terjual saja. “14 ribu itu belum cukup, BEP (balik modal) masih belum ketemu. Masih lebih murah CBU, nanti kasihan konsumen kalau harganya jadi lebih mahal CKD,” ungkap Makmur.

Baca Juga: Suzuki Ignis Tak Ada Lawan, Mampukah Datsun Cross Menjegalnya?

Menurut Makmur karena Ignis mobilnya kecil jadi harus ada penyesuaian nanti di pabrik. “Mobilnya kecil, jig-nya kan kecil kalau mobilnya gede, jig-nya gede. Nah itu kan makanya diitung lagi BEP-nya berapa. Jadi tidak pernah kita bisa bilang berapa, misalnya 3.000 atau oh 5.000, oh 10.000, ya tdak bisa mesti kita hitung dahulu,” tegasnya.

Hal ini juga diperkuat oleh Donny dengan menegaskan kalau Ignis masih butuh dua tahun lagi untuk dilokalkan. “Jadi kita sudah studi dari April 2017, mudah-mudahan dalam dua tahun kita bisa finalkan. Karena kalau kelamaan udah basi juga. Secara logika, kalau tidak ada biaya delivery dan import harusnya lebih murah (CKD).”

Kalau konsumen sih biasanya maunya murah tapi bagus. Apalagi kalau diskonnya banyak.

LEAVE A REPLY