Ternyata Ban Mobil Itu Tidak Boleh Terlalu Sering Ditambal

0
tambal ban mobil
Ban kempes ternyata tidak boleh terlalu sering ditambal

ROCKOMOTIF, Jakarta – Sekarang ini hampir sudah tidak ada lagi yang menggunakan ban mobil dengan tipe ban dalam. Kebanyakan mobil-mobil baru saat ini sudah menggunakan ban tubeless alias tanpa ban dalam.

Ban tubeless ini memiliki keunggulan dibanding jenis tube type, karena saat terkena paku atau benda tajam lainnya angin tidak keluar seluruhnya seperti yang masih menggunakan ban dalam. Dengan begitu, Anda masih memiliki waktu untuk menuju bengkel tambal ban, sebelum ban benar-benar kempes.

Namun, ternyata meskipun dengan ban tubeless, sebaiknya jangan terlalu sering menambal ban. Hal tersebut berhubungan dengan kenyamanan saat berkendara dan juga terkait keselamatan. Lantas sampai berapa kali ban mobil boleh ditambal?

Baca juga: Jangan Lupa Periksa Kondisi Ban Sebelum Berkendara 

Memang tidak ada batasan baku untuk jumlah maksimal menambal ban. Tapi yang jelas, menambal ban memang tidak disarankan lebih dari lima kali. Alasannya, untuk ban tubeless biasanya menggunakan istilah plug repair atau diperbaiki dengan cara ditusuk dan direkatkan dengan lem. Dengan begitu, pasti ada benda yang masuk dan secara logis pasti dapat merusak ban.

Sisi Samping Tidak Bisa Ditambal

Usahakan juga jarak tambalan tidak kurang 10 cm, karena semakin banyak tambalan dan mengenai nilon yang sama karena jaraknya berdekatan akan membuat ban rusak atau bisa mengalami pecah ban.

Terakhir, jika sudah terlalu banyak tambalan, dan saat kendaraan bergerak ada angin yang masuk di sela-sela tambalan (meskipun kecil) bisa membuat ban benjol. Pastinya mengganggu kenyamanan dan berhubungan dengan keselamatan berkendara.

Tetapi berbeda jika ban yang bocor di area dinding samping, karena tidak bisa ditambal. Jika ban bocor dibagian samping cara yang paling tepat adalah menggantinya karena bagian tersebut sangat berhubungan langsung dengan konstruksi ban.

Di mana sisi ban berteknologi radial, jika dibongkar secara keseluruhan terdiri dari benang, sedangkan bagian tapak ban lebih kuat karena memiliki besi. Pada bagian ban sisi samping lebih sering naik-turun mengikuti ayunan suspensi. Kalau benangnya sudah putus, lalu ditambal, akan berbahaya karena naik-turun terus seiring jalannya mobil. Akibatnya akan putus lagi.

LEAVE A REPLY