ROCKOMOTIF, Karawang – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali menegaskan komitmennya terhadap pengembangan rantai pasok logistik yang berkelanjutan melalui penyelenggaraan TMMIN Logistic Skill Contest ke-14.
Ajang tahunan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang logistik, tetapi juga menekankan aspek keselamatan, efisiensi operasional, serta dukungan konkret terhadap target netralitas karbon melalui implementasi konsep Green Logistics.
Kompetisi yang puncaknya diselenggarakan di TMMIN Karawang Plant 3 pada Sabtu (21/6) ini menjadi wujud nyata upaya TMMIN dalam memperkuat dan meningkatkan daya saing para mitra logistiknya.
Baca juga: Toyota Targetkan Ekspor 3 Juta Unit Tahun Ini, Didukung Permintaan Mobil Hybrid
Dengan semangat “Level Up Vendor to Achieve Asia Pacific Standard & Share Toyota Contribution to The Nation”, TMMIN berambisi menciptakan rantai pasok yang tangguh, mampu beradaptasi dengan dinamika industri global, dan memberikan kontribusi signifikan dalam skala nasional.
Pentingnya Logistik Andal untuk Daya Saing Industri Otomotif Nasional
Sektor logistik memegang peranan krusial dalam kelancaran supply chain (rantai pasok) sebuah industri. Di tengah tingkat persaingan produsen otomotif nasional yang semakin ketat, efisiensi dan keamanan logistik menjadi faktor penentu daya saing.
“Logistik memegang peranan penting terhadap kelancaran supply chain (rantai pasok), dan di tengah tingkat persaingan produsen otomotif nasional saat ini yang semakin ketat, logistik berperan besar untuk meningkatkan competitiveness (daya saing) dalam segala aspek, yaitu Safety, Quality, Delivery, dan Cost (SQDC),” terang Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto.
Konsep SQDC ini menjadi pilar utama dalam evaluasi dan perbaikan berkelanjutan di seluruh lini operasional TMMIN dan mitra kerjanya.
Baca juga: Toyota Hadirkan Parkir Gratis dan Charging Spot di Mall of Indonesia
Nandi Julyanto juga menyoroti pentingnya Green Logistics dalam menjaga keberlanjutan. Ia menyatakan harapannya agar manajemen vendor dapat terus meningkatkan aktivitas Green Logistics yang sudah mulai dijalankan, seperti Eco Driving Management (manajemen pengemudian yang ramah lingkungan), Eco Driving Behaviour (perilaku mengemudi yang hemat energi), dan Truck Preventive Management (manajemen perawatan truk preventif).
“Aktivitas tersebut tidak hanya menurunkan emisi CO2, tetapi juga mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan, yang secara keseluruhan akan mendukung peningkatan daya saing perusahaan,” jelas Nandi. Implementasi Green Logistics ini sejalan dengan upaya TMMIN untuk berkontribusi pada target dekarbonisasi nasional dan global.
Skala dan Peserta TMMIN Logistic Skill Contest 2025
Kompetisi tahunan ini menarik partisipasi besar, dengan 1.155 peserta yang berasal dari 31 mitra logistik TMMIN. Para peserta ini adalah individu-individu kunci yang berperan penting dalam menjalankan operasional harian, termasuk pengelolaan gudang dan pengiriman barang.
Operasional logistik TMMIN sendiri sangatlah masif, mencapai 1.195 trip perjalanan per hari. Volume ini terbagi dalam beberapa segmen:
- 1.066 trip dilakukan oleh 9 Logistic Partner-Milkrun (LP): Mitra ini bertanggung jawab atas pengumpulan komponen dari berbagai pemasok dalam satu rute perjalanan efisien.
- 83 trip dilakukan oleh 14 Trucking Company-Container (TC): Perusahaan transportasi yang mengelola pengiriman barang dalam volume besar menggunakan kontainer.
- 28 trip dilakukan oleh 5 Car Carrier (CC): Perusahaan spesialis yang mengangkut unit mobil jadi dari pabrik ke dealer atau pelabuhan.
Mengingat volume perjalanan yang tinggi ini, penerapan eco-driving menjadi kunci utama efisiensi untuk meminimalkan jejak karbon yang dihasilkan. Oleh karena itu, sejak awal penyelenggaraan skill contest, TMMIN telah memprioritaskan peningkatan kompetensi mitra logistik, tidak terkecuali para pengemudi (driver), sebagai upaya fundamental untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan.
Kategori Lomba dan Inovasi “Master Tenko”
TMMIN Logistic Skill Contest 2025 melombakan berbagai kategori dalam Individual Skill Appreciation yang mencakup spektrum luas keterampilan operasional logistik:
- Forklift Contest: Menguji kemahiran operator forklift dalam mengoperasikan alat berat ini dengan presisi, kecepatan, dan keamanan dalam penanganan material.
- Driving Contest: Menilai keterampilan mengemudi yang tidak hanya aman tetapi juga efisien dalam konsumsi bahan bakar (eco-driving) dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.
- Container Yard Operation Contest: Mengukur efisiensi dan ketepatan operasional di area container yard, termasuk penataan dan pergerakan kontainer.
- Master Trainer Contest: Memberikan apresiasi kepada trainer terbaik dari mitra logistik yang mampu mentransfer pengetahuan dan keterampilan secara efektif.
- Manager Kaizen Contest: Mengakui manajer yang berhasil mengimplementasikan filosofi Kaizen (perbaikan berkelanjutan) dalam proses logistik untuk efisiensi dan kualitas yang lebih baik.
- Best Operation Management: Kategori ini menilai keseluruhan kinerja manajemen operasional logistik dari mitra TMMIN.
Yang menarik, tahun ini TMMIN memperkenalkan kategori baru: “Master Tenko”. Penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian total, baik secara individu maupun manajerial, terkait implementasi sistem manajemen kesiapan kerja (fisik dan mental).
Ini menunjukkan bahwa TMMIN tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada aspek kesejahteraan pengemudi dan kesiapan mental mereka dalam menghadapi tantangan di jalan, yang sangat berpengaruh pada keselamatan.
Memastikan Sistem Operasional Efisien dan Aman dengan Dukungan Teknologi
Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, menegaskan komitmen perusahaan untuk memastikan sistem operasional yang efisien dan aman dalam setiap distribusinya. Ia menekankan pentingnya peran SDM dalam aspek keselamatan.
“TMMIN Logistic Skill Contest menjadi sarana untuk memperkuat kemampuan seluruh pelaku logistik dalam menghadapi tantangan sektor otomotif dan logistik. Faktor keselamatan berkendara dan pengoperasian equipment logistik yang aman adalah kunci yang berpengaruh langsung pada kelancaran produksi dan kepuasan pelanggan,” jelas Bob Azam.
Untuk meminimalkan risiko kecelakaan, operasional logistik TMMIN telah mengimplementasikan sistem aplikasi digital yang diinisiasi oleh TMMIN. Sistem ini berfungsi untuk memantau kondisi kesehatan fisik maupun psikis pengemudi secara real-time, guna menentukan kelayakan mereka untuk menjalankan tugas. Inovasi ini menjadi langkah proaktif dalam menjaga keselamatan di jalan raya.
Lebih lanjut, TMMIN akan terus melakukan ekspansi sistem dengan menambahkan fitur-fitur berbasis Artificial Intelligence (AI) yang mampu mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau kurangnya fokus saat mengemudi. Ini merupakan langkah maju dalam pencegahan kecelakaan berbasis prediktif.
Selain itu, sistem pemantauan perilaku berkendara berbasis Global Positioning System (GPS) juga akan diterapkan secara lebih luas. Sistem ini tidak hanya mendukung praktik eco-driving dengan melacak rute dan kecepatan, tetapi juga mencatat jejak karbon yang dihasilkan dari setiap perjalanan, memberikan data penting untuk inisiatif dekarbonisasi.
Bob Azam berharap, melalui pemanfaatan teknologi secara optimal, para mitra logistik dapat berkontribusi aktif dalam menjadikan TMMIN dan rantai pasoknya sebagai industri yang relevan dan berkelanjutan.
Dengan demikian, TMMIN tidak hanya berperan sebagai katalisator dalam ekosistem otomotif nasional yang menjunjung tinggi keselamatan berkendara dan mendukung netralitas karbon, tetapi juga dapat mewujudkan visinya menjadi “National Supply Chain Role Model & The Best Logistic Operation in Asia Pacific“.