Ini “PR” Anjasara Wahyu Buat Pertahankan Juara Nasional

0
Anjasara wahyu slalom

ROCKOMOTIF, Jakarta – Meski sudah berhasil mengantongi gelar Juara Nasional Gymkhana Kelas F 2019, namun Anjasara Wahyu, masih memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan untuk mempertahankan prestasi tersebut pada musim depan.

Putera Petrus Aviantoro tersebut, menceritakan perihal tugas apa saja yang harus ia lakukan untuk musim depan. Hal ini tentu sebagai upaya Anjas untuk bisa tampil lebih baik lagi pada musim berikutnya.

“PR-nya pengen juara nasional A lagi. Harus nurunin berat badan, karena setelah saya hitung-hitung kalau Honda Jazz punya tenaga sekitar 150 hp, kalau di Agya itu sekitar 115an hp. Rata-rata pembalap Jazz itu bobotnya sekitar 60-65 kg, dengan power Agya yang segitu berati saya harus memiliki berat badan 47 kg,” beber Anjasara Wahyu.

Anjasara Wahyu (sebelah kiri)

Dengan kata lain, peslalom yang sudah enam tahun bernaung di bawah Toyota Team Indonesia ini, harus memiliki target diet berat badan agar performanya dapat lebih baik lagi.

Baca juga: Anjasara Wahyu Pertahankan Gelar untuk Toyota Team Indonesia

“Ya berarti saya harus diet, tapi dengan berat badan segini aja saya bisa runner up (di kelas A), bagaimana kalau saya diet lagi? Jadi memang untuk tahun depan, paling enggak saya harus diet,” selorohnya.

Selain berat badan yang harus dikurangi, peslalom kelahiran Jakarta ini sudah cukup puas dengan performa New Agya yang menjadi senjatanya di atas lintasan Kejuaraan Nasional Gymkhana. Performa mobil yang saat ini, menurutnya harus dijaga dengan baik agar senantiasa memberikan performa yang begitu mumpuni.

“Kalau dari mobil, jujur menurut saya ini sudah bisa menang. Dan tinggal diatur lagi supaya bisa konstan di musim depan seperti ini mobilnya. Intinya adalah mobil sudah siap seratus persen tinggal nyupirnya aja yang harus dibenerin lagi,” bebernya.

Ia juga merasa percaya diri untuk bisa memberikan perlawana kepada kompetitornya. Yakni Honda Jazz yang memiliki spesifikasi di atas New Agya sebagai pacuannya.

“Kalau bisa dibilang pede, sudah dari awal saya masuk TTI sudah pede banget bisa ngalahin (Honda) Jazz. Terlebih dengan mobil yang dikasih oleh TTI, apapun itu,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY